fbpx
Skip to content
Home » Blog » 3 Perbedaan Ayam Organic dan Ayam Prebiotic Dibanding Ayam Biasa

3 Perbedaan Ayam Organic dan Ayam Prebiotic Dibanding Ayam Biasa

perbedaan ayam organic dan ayam prebiotic

Siapapun pasti menyukai daging ayam, tekstur lembut dan gurih digemari segala usia. Dibalik rasa yang lezat pun tersimpan beragam manfaat baik bagi tubuh. Daging ayam dikenal kaya sumber protein, terbukti dalam 100 gr tersimpan 18 gr protein.

Seiring tingginya kebutuhan daging ayam di pasaran, banyak produsen berusaha mengoptimalkan budidaya unggas satu ini. Beragam metode dilakukan guna memperoleh kualitas daging yang sehat dan aman dikonsumsi.

Ragam Jenis daging ayam semakin berkembang berdasarkan metode budidaya, seperti perbedaan ayam organic dan ayam prebiotic yang digadang memiliki keunggulan dibandingkan ayam biasa.

Mengenal 3 Perbedaan Ayam Organic dan Ayam Prebiotic

Diklaim lebih sehat dibandingkan ayam biasa, lantas apa yang jadi pembeda antara ayam organic dengan ayam prebiotic? Berikut akan dijelaskan perbedaanya, yuk membaca!

1. Beda Proses Peternakan

Cara budidaya mempengaruhi kualitas daging, ayam organic diternakkan secara alami tanpa sentuhan bahan kimia, baik pada bahan pangan dan perawatan. Ayam jenis ini dipelihara tanpa vaksin sejak lahir mulai dari DOC (Day Old Chick) hingga dewasa. Bahan pakan memanfaatkan bahan organik, seperti campuran sayur dan beras organik.

Sedangkan ayam probiotic merupakan ayam broiler biasa yang diberi bakteri baik Lactobacillus lewat media pakan. Tujuannya untuk memaksimalkan sistem pencernaan ayam, sehingga berpengaruh pada produksi lemak, lender dan minyak alami lebih sedikit dibandingkan ayam biasa. Selain bakteri baik Lactobacillus, ayam probiotik diberi tambahan jamu-jamuan pada bahan pakan, sehingga diklaim lebih sehat.

2. Kadar Bakteri Patogen

Metode budidaya mempengaruhi kadar bakteri patogen yang menjadi perbedaan ayam organic dan ayam prebiotic. Berdasarkan hasil uji di laboratorium, ayam organic mempunyai kadar Escherichia coli dibawah ambang batas dan Salmonella thyposa negatif. Sedikit berbeda, ayam prebiotic memberikan hasil Escherichia coli dan Salmonella thyposa negatif atau tak terdeteksi.

Berdasarkan kadar bakteri patogen, ayam prebiotic sedikit lebih unggul dibandingkan ayam organic. Namun, keduanya tetap sangat aman dikonsumsi.

3. Tekstur dan Rasa Daging Ayam

Beda perlakuan, beda pula hasilnya, secara fisik tekstur daging ayam prebiotic berwarna sedikit merah muda, berserat halus dan tak mudah hancur. Ukuran daging ayam prebiotic tak akan menyusut ketika digoreng. Sementara ayam organik mudah hancur, lebih kenyal, rasa lebih gurih dan manis karena ayam organik lebih autentik dan alami.

Apa Perbedaan Ayam Organic dan Ayam Prebiotic dengan Ayam Biasa?

Setelah memahami perbedaan ayam organic dan ayam prebiotic, selanjutnya Anda dapat bandingkan dengan kualitas daging ayam biasa. Ayam broiler atau ayam biasa mudah sekali ditemui, daging melimpah dan gemuk menjadi ciri khasnya. Sayangnya, hal tersebut terjadi karena ayam telah diberi suntikan hormon pada masa ternaknya.

Dengan suntikan hormon, ayam biasa mampu tumbuh lebih cepat dibanding ayam kampung. Umumnya usia rata-rata ayam suntikan berkisar 6 minggu dengan berat mencapai 2,5 kg. Tentu saja hal tersebut tak lazim dan banyak memberikan efek samping pada ayam, seperti stress, cedera kaki akibat tak mampu menopang berat badan, beberapa luka tubuh dan kesulitan bernapas. Kondisi ayam yang buruk berdampak pada kualitas daging.

Bagaimana Mendapatkan Daging Ayam Berkualitas?

Memenuhi kebutuhan protein harian lewat daging ayam tentu jadi pilihan tepat. Kini, Anda telah berhasil memahami perbedaan ayam organic dan ayam prebiotic dengan ayam biasa. Selanjutnya pikirkan kembali dampaknya bagi tubuh, pilihlah daging ayam dengan teknik budidaya terbaik agar tak menjadi sumber penyakit. Cari daging ayam berkualitas, aman dan sehat? SESA tempatnya!