Panci merupakan peralatan memasak paling sering digunakan karena fungsi utama dalam memproses suatu bahan makanan menjadi hidangan lezat. Kini, berbagai macam material panci telah banyak beredar untuk mempermudah kegiatan masak. Disini, kita akan ulas dua jenis material panci paling populer, yakni perbedaan panci stainless steel dan ceramic.
Keduanya diklaim tidak mudah memindahkan senyawa kimia berbahaya seperti PFOA dan PTFE, sehingga sangat aman digunakan. Ternyata, anda juga perlu tahu perbedaanya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan bila ingin memiliki panci sehat dan aman di rumah.
Daftar Isi
Perbedaan Panci Stainless dan Ceramic
Perbedaan kedua material panci ini bisa anda sesuaikan dengan kondisi budget. Yuk! Pelajari lebih lanjut di bawah ini:
1. Material Bahan
Panci stainless steel berasal dari baja tahan karat atau baja nirkarat mengandung senyawa besi dan kromium kurang lebih 10,5%. Dua senyawa tersebut berperan penting mencegah proses korosi atau pengaratan pada kogam. Kromium akan menghalangi proses oksidasi besi (Fe) lewat lapisan film oksida pada logam. Selain dua senyawa tersebut, beberapa stainless steel terdiri atas campuran lain, contohnya nikel, molibden, silicon, krom dan mangan.
Sedangkan material bahan panci ceramic berasal dari tanah liat yang melewati tahap pembakaran sebanyak dua kali untuk meningkatkan kekerasan panci. Setelah melewati tahap pembakaran, tanah liat selanjutnya dilapisi glaze agar lebih menarik dan mengkilap.
2. Tampilan
Berdasarkan tampilan, kedua panci ini cukup berbeda, panci stainless steel umumnya berwarna perak mengkilap. Sedangkan panci ceramic mempunyai warna beragam yang solid dan lebih menarik. Hal tersebut menjadi alasan panci ceramic digemari kaum hawa. Namun, bagi anda yang cukup menginginkan keamanan, panci stainless steel pun sudah cukup.
3. Daya Hantar Panas
Perbedaan panci stainless steel dan ceramic lainnya perihal daya hantar panas. Material stainless steel ternyata berada di urutan bawah panci ceramic. Logam stainless steel cenderung lebih lama menghantarkan panas, sedangkan material panci ceramic terbuat dari tanah liat yang berkonduktivitas tinggi bila dipanaskan.
4. Keawetan
Siapa tak menginginkan barang yang dimiliki awet dalam jangka waktu lama agar tak ada pengeluaran tambahan? Tentu saja siapapun ingin kepunyaannya berumur pakai lama. Meskipun material panci stainless steel dan panci ceramic sama-sama awet, rupanya stainless steel jika digunakan memasak suhu tinggi berulang menyebabkan bagian luar panci menghitam.
Tentu saja hal tersebut lama-kelamaan menyebabkan panci terkikis dan rapuh. Selain itu, nilai keindahan panci menjadi berkurang karena noda hitam yang tak bisa hilang. Beda halnya dengan panci ceramic, suhu panas tak akan mengubah warna panci dan tak mengikis material.
5. Anti Lengket
Sayangnya, memasak menggunakan minyak sedikit pada panci stainless steel mengakibatkan masakan mudah lengket, terutama saat memasak dengan suhu tinggi. Panci ceramic bisa jadi alternatif bagi anda yang ingin mengurangi penggunaan minyak, lapisan glaze ceramic membuat masakan tidak mudah lengket dan gosong pada suhu tinggi.
Itulah beberapa perbedaan panci stainless steel dan ceramic yang bisa Sahabat sehat pertimbangkan sebelum membeli. Perlu diingat jika keduanya tetap memiliki keunggulan bebas bahan kimia, hanya saja material ceramic lebih unggul dalam beberapa kategori, seperti daya hantar panas, fungsi anti lengket dan tampilan lebih catchy.
Langkah penting selanjutnya, temukan merk terpercaya agar panci aman dan berkualitas berada di atas kompor anda! Cari keperluan panci set berbahan ceramic premium? di SESA tempatnya!
Referensi: Dinus
Gambar dari Greenpan.id