fbpx
Skip to content
Home » Blog » Manfaat Ginkgo Biloba Untuk Kesehatan Otak dan Tubuh

Manfaat Ginkgo Biloba Untuk Kesehatan Otak dan Tubuh

manfaat ginkgo biloba

Telah banyak penelitian yang menunjukan manfaat dari Ekstrak Ginkgo Biloba, terutama bagi kesehatan otak dan tubuh. Ekstrak Ginkgo Biloba dengan kandungan antioksidan yang tinggi berpotensi menjadi obat untuk penyakit neurodegeneratif dan mampu berkontribusi pada aktivitas pelindung saraf.

Ginkgo biloba adalah suplemen populer dan salah satu obat herbal terlaris. Ekstrak Ginkgo biloba dikumpulkan dari daun hijau kering tanaman dan tersedia sebagai ekstrak cair, kapsul, dan tablet.

Tanaman ginkgo biloba termasuk tanaman obat herbal untuk mengobati gangguan darah, masalah memori, peningkatan fungsi kardiovaskular dan untuk meningkatkan kesehatan mata.

Ginkgo biloba mengandung flavonoid dan terpenoid tingkat tinggi, dan juga antioksidan yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel oksidatif dari radikal bebas berbahaya. Dengan cara ini, antioksidan dipercaya dapat membantu mengurangi risiko kanker.

DAPATKAN SUPLEMEN KESEHATAN HERBAL DI SESA.ID

Sekilas Kandungan Ginkgo Biloba

Ginkgo biloba menunjukkan efek anti-inflamasi dengan mengganggu pelepasan senyawa inflamasi dengan secara kompetitif menghambat faktor pengaktif trombosit (PAF).

Ginkgo biloba terdiri dari antagonis ginkgolides A dan B yang secara kompetitif menghambat pengikatan PAF ke reseptor membran yang dapat memberikan efek neuroprotektif dan antitrombotik.

Selain itu, flavonoid glikosida dan ginkgolide B dapat menghambat oksidasi pembentukan lipoprotein, agregasi trombosit, dan perlekatan trombosit yang dapat mengurangi kejadian aterosklerosis dan cedera vaskular.

BACA JUGA: Asam Folat: Sumber, serta Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh

Selanjutnya, antagonisme PAF dapat mencegah nefrotoksisitas yang diinduksi siklosporin, dan menurunkan aliran darah koroner dan kontraktilitas miokard. Selain itu, mekanisme ini dapat memberikan efek menguntungkan pada penyakit peredaran darah, reaksi hipersensitivitas, dan bronkospasme.

Glikosida flavonoid dapat memberikan efek antioksidan yang dapat mengurangi cedera sel endotel akibat oksidasi radikal bebas sehingga mengurangi perkembangan aterosklerosis. Selain itu, ekstrak  ginkgo biloba juga dapat berperan dalam perlindungan mukosa usus terhadap cedera iskemik dengan mengurangi infiltrasi neutrofil dan peroksidasi lipid.

Merangsang penyerapan kolin dan mencegah deklinasi reseptor muskarinik terkait usia, dan menurunkan viskositas darah. Selanjutnya, ada efek penghambatan potensial ginkgo biloba pada aktivitas monoamine oksidase; namun, mekanisme kerjanya masih belum jelas.

Ginkgo biloba memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan fungsi kognitif. Penggunaan secara tradisional sudah sering digunakan. Namun belum semua manfaat telah dikonfirmasi oleh penelitian ilmiah modern.

Manfaat Ginkgo Biloba

Berikut beberapa manfaat ginkgo biloba terhadap kesehatan otak dan tubuh :

  1. Peningkatan memori pada penderita demensia

Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa ginkgo biloba dapat membantu penderita demensia, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Beberapa manfaat yang ditunjukkan seperti :

  • Peningkatan pemikiran dan memori

Dalam studi yang melibatkan 18 pria dan wanita lanjut usia (usia rata-rata 69,3 tahun), ekstrak Ginkgo Biloba yang diberikan secara oral ditemukan secara signifikan meningkatkan kecepatan pemrosesan informasi dalam tes pengkodean ganda.

  • Perilaku sosial yang lebih baik
  • Kemampuan yang lebih baik untuk melakukan tugas sehari-hari

Studi menemukan bahwa ekstrak ginkgo biloba, yang dikenal sebagai EGb 761, secara klinis dalam mengobati demensia. Dari penelitian lain juga menyimpulkan bahwa EGb 761 aman digunakan dan efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif dan sosial pasien dengan demensia antara 6 sampai 12 bulan.

Ginkgo biloba mampu meningkatkan fungsi kognitif karena mampu meningkatkan sirkulasi darah yang baik di otak dan melindungi otak dan bagian lain dari kerusakan saraf. Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa ginkgo biloba mungkin tidak meningkatkan daya ingat di antara orang-orang yang sehat.

  1. Mengurangi Kecemasan dan sakit kepala

Ginkgo biloba dapat membantu meringankan gejala kecemasan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Research, menemukan bahwa orang dengan gangguan kecemasan umum yang mengkonsumsi ginkgo biloba mengalami kondisi lebih baik dalam menghilangkan kecemasan daripada responden yang menggunakan placebo.

Khasiat yang dimiliki oleh ekstrak ginkgo biloba berkaitan dengan perannya dalam meningkatkan kinerja dan fungsi sistem saraf.

Diketahui bahwa ginkgo biloba memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan. Jika sakit kepala atau migrain disebabkan oleh stres yang berlebihan, ginkgo biloba dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut.

Selain itu, jika sakit kepala terkait dengan berkurangnya aliran darah atau penyempitan pembuluh darah. Kemampuan ginkgo biloba untuk melebarkan pembuluh darah dapat memperbaiki gejala.

Sebaliknya, beberapa kasus migrain dapat disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah yang berlebihan. Dalam situasi ini, ginkgo biloba mungkin tidak banyak berpengaruh.

  1. Mengobati Glaukoma (kerusakan saraf mata)

Studi terkait hubungan konsumsi ginkgo biloba dengan saraf mata mengamati adanya perbaikan dalam penglihatan pasien .Yang mengalami glaukoma dengan mengkonsumsi 120 miligram ginkgo biloba perhari selama 8 minggu.

Meskipun baru sedikit penelitian yang meneliti bagaimana ginkgo biloba berhubungan dengan penglihatan dan kesehatan mata. Namun terdapat review penelitian yang menunjukkan bahwa orang dengan glaukoma yang mendapatkan suplemen ekstrak ginkgo biloba mengalami peningkatan aliran darah ke mata. Tetapi ini belum berarti memilikipenglihatan yang lebih baik.

Tinjauan lain dari dua penelitian mengevaluasi efek ekstrak ginkgo biloba pada perkembangan degenerasi makula terkait usia. Beberapa responden penelitian melaporkan peningkatan penglihatan, tetapi tidak signifikan secara statistik.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah ginkgo dapat meningkatkan kapasitas penglihatan atau memperlambat perkembangan penyakit mata degeneratif.

  1. Pencegahan Penyakit Neurodegeneratif (Alzheimer)

Penyakit  Alzheimer adalah bentuk demensia yang semakin memburuk secara intelektual. Penyakit Alzheimer mempengaruhi sekitar 4% dari populasi di atas 65 tahun dan 20% dari populasi yang berusia di atas 80 tahun.

Riset terbaru telah menemukan hubungan antara penyakit Alzheimer dan deposisi amyloid beta peptide (Aβ). Aβ adalah polipeptida dengan 39 hingga 43 residu asam amino dan komponen utama plak dan endapan amiloid vaskular otak pasien yang menderita penyakit Alzheimer.

Ekstrak daun ginkgo biloba diketahui dapat menghambat pembentukan Aβ dari protein prekursor -amyloid (APP) (sebuah proses penting dalam patogenesis penyakit Alzheimer).

  1. Mengurangi tingkat depresi

Ekstrak Ginkgo Biloba diyakini mampu mengurangi tingkat depresi dan meningkatkan fungsi kognitif. Hal ini ditunjukan dengan studi kasus adanya penurunan skor median Hamilton Depression Scale pada responden penelitian dari 14 menjadi 7 dalam empat minggu. Kemudian menjadi 4,5 pada minggu kedelapan.

Tinjauan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa suplementasi ginkgo biloba dapat membantu mengobati gejala depresi. Tikus yang menerima ginkgo biloba sebelum situasi stres yang tak terhindarkan kurang terpengaruh secara emosional oleh stres. Dibandingkan kelompok tikus yang tidak menerima suplemen ginkgo biloba.

Studi menunjukkan bahwa efek ini terkait dengan sifat anti-inflamasi ginkgo, yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengatasi kadar hormon stres yang tinggi.

Meskipun demikian, depresi adalah kondisi kompleks yang mungkin memiliki berbagai berbagai penyebab. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara ginkgo biloba pengaruhnya terhadap depresi pada manusia.

  1. https://www.researchgate.net/publication/260640697_A_Review_on_Evidence_Based_Practice_of_Ginkgo_biloba_in_Brain_Health
  2. https://www.medicalnewstoday.com/articles/263105

 

Sumber Gambar :

Sesa.id

pexels.com