fbpx
Skip to content
Home » Blog » Perbedaan Makanan Organik Berdasarkan Jenis Label dan Fakta Menarik Lainnya

Perbedaan Makanan Organik Berdasarkan Jenis Label dan Fakta Menarik Lainnya

MAKANAN ORGANIK

Makanan organik beberapa tahun terakhir cukup diminati oleh masyarakat. Dilansir dari salah satu artikel di dalam jurnal American Academy of Pediatrics menurut Asosiasi Perdagangan Organik Amerika Serikat, pasar di Amerika Serikat untuk makanan organik.  Menyatakan bahwa telah tumbuh dengan sangat pesat dari 3,5 miliar US dollar pada tahun 1996 menjadi hampir 10 kali lipatnya yaitu 28,6 miliar US dollar pada tahun 2010.

Apalagi ditengah kita masih pada situasi pandemi Covid-19 yang menganjurkan kita agar hidup lebih sehat salah satunya dengan makan makanan yang bergizi. Hal ini tentunya membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya gaya hidup yang sehat dan makanan organik merupakan salah satu tren dari gaya hidup sehat ini.

Meskipun di pasaran produk ini harganya jauh lebih mahal dibandingkan makanan yang lain tetapi tidak menyurutkan niat para pembeli untuk membelinya. Sahabat sesa pasti jadi penasaran, apa dan kenapa dengan makanan organik ?

Sebelum sahabat sesa tahu lebih dalam mengenai fakta menarik tentang makanan organik, kita harus tahu dulu nih apa sih makanan organik ini.

buah dan sayur sesa

Apa Itu Makanan Organik ?

Dikutip dari Dr. R. Gopalakrishnan dalam artikelnya yang berjudul “Advantages and Nutritional Value of Organic Food on Human Health” makanan organik adalah makanan yang diproduksi dengan metode yang memenuhi standar pertanian organik.

Khalayak umum lebih mengenal makanan organik adalah makanan-makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk sayuran dan buah-buahan.

Namun, pada saat ini makanan organik sudah jauh lebih luas lagi tidak hanya sayuran dan buah-buahan tapi produk dari hewani seperti daging sapi ataupun daging ayam. Sehingga makanan organik tidak hanya berasal dari pertanian organik namun juga dari peternakan organik.

Dalam pertanian dan peternakan organik digunakan pendekatan yang biasanya tidak ada keterlibatan dari teknologi rekayasa biologi, penggunaan zat pestisida, radiasi, antibiotik, dan hormon. Seperti buah dan sayur yang ditanam tanpa menggunakan pupuk kimiawi melainkan memakai pupuk alami.

Selain itu hewan-hewan yang diternak dipelihara tanpa ada pemberian suntik hormon ataupun antibiotik. Jadi makanan organik adalah makanan-makanan yang diproduksi dengan seminimal mungkin keterlibatan bahan kimia atau bahkan tidak ada sama sekali bahan kimia tersebut.

Nah, sahabat sesa pasti udah mulai paham nih makanan organik ini apa. Sekarang ayo kita cari tahu tentang 5 fakta menarik tentang makanan organik itu.

CEK PRODUK ORGANIK DI SESA.ID

Jenis Label Makanan Organik

Di pasaran pasti banyak sahabat sesa yang sering menemukan istilah-istilah produk dari makanan organik yang berbeda-beda misalnya “100 persen organik” atau hanya bertuliskan “organik”. Kira-kira apa ya bedanya istilah-istilah tersebut.

United States Department of Agriculture (USDA) dalam National Organic Program (NOP) memiliki beberapa persyaratan dalam pelabelan tersebut. Pelabelan tersebut berlaku untuk produk mentah, segar, dan produk olahan yang mengandung bahan pertanian organik.

Persyaratan pelabelan ini didasarkan pada persentase bahan organik dalam suatu produk. Suatu produk pangan itu juga harus bebas dari bahan tambahan pangan seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna, penyedap rasa dan monosodium glutamate (MSG).Produk Organik

Beras Merah Organik

  • Produk Organik Berlabel “100% Organik”

Dengan label “100 organik” hanya boleh mengandung bahan-bahan yang diproduksi secara organik termasuk alat bantu pemrosesannya juga (tidak termasuk air dan garam).

  • Produk Organik Berlabel “Organik”

Memiliki label “organik” harus terdiri dari setidaknya 95% bahan yang diproses secara organik (tidak termasuk air dan garam) sedangkan 5% bahan yang tersisa mungkin konvensional atau sintetis tetapi harus ada dalam daftar yang disetujui oleh USDA.

  • Produk Organik Berlabel “Dibuat dengan Bahan Organik”

Label yang dimiliki produk setidanya mengandung setidaknya 70% bahan organik dapat menggunakan frasa “dibuat dengan bahan organik” dan mencantumkan hingga 3 bahan organik atau kelompok makanan pada bungkusnya.

Misalnya, sup yang dibuat dengan setidaknya 70% bahan organik. Hanya sayuran-sayuran organik dapat diberi label organik contohnya “sup yang dibuat dengan kacang polong, kentang, dan wortel organik” atau “sup yang dibuat dengan sayuran organik”

Fakta Menarik Makanan Organik

1. Makanan Organik Dipercaya Lebih Bergizi

Masyarakat percaya bahwa makanan organik lebih bergizi dibandingkan dengan produk lain yang konvensional. Ada anggapan bahwa memiliki lebih banyak vitamin, mineral dan enzim yang baik bagi kesehatan tubuh dibandingakan dengan makanan non organik ataupun konvensional. Namun hasil dari beberapa penelitian sangat beragam.

  • Lebih Rendah Nitrat

Ada beberapa penelitian menyatakan hasil bahwa kandungan nitrat di dalam makanan yang berasal dari bahan pangan organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan makanan yang berasal dari bahan pangan yang ditanam secara konvensional.

Hal ini berkaitan dengan hubungan nitrat dengan risiko kanker seperti kanker gastrointestinal serta penyakit methemoglobinemia pada bayi. Methemoglobinemia adalah kelainan darah akibat kelebihan dari methemoglobin. Semakin tinggi kandungan nitrat di dalam makanan maka akan terjadi peningkatan risiko dari penyakit tersebut.

  • Lebih Tinggi Vitamin C

Kandungan vitamin C yang lebih tinggi juga ditemukan pada sayur-sayur organik berjenis daun seperti bayam, selada, dan lobak dibandingkan dengan sayur-sayur yang ditanam secara konvensional.

Studi lain juga menyebutkan bahwa total fenol yang ada di dalam makanan organik lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang berasal dari pertanian konvensional.

Namun dari banyaknya penelitian mengenai manfaatnya, menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan. Antara makanan dari produk organik dengan makanan dari produk pertanian konvensional. Jika kita lihat dari kandungan karbohidrat, vitamin dan mineral.

Penelitian-penelitian lain masih perlu dilakukan untuk mengukuhkan klaim bahwa makanan organik lebih bergizi dibandingkan dengan makanan konvensional.

 

2. Produk Organik dari Peternakan Organik

Tidak hanya produk organik dari pertanian saja namun produk yang dari hasil peternakan juga dinilai lebih bergizi dibandingkan dengan produk konvensional. Seperti halnya susu, komposisi dari produk susu termasuk susu itu sendiri. Dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk faktor perbedaan yang disebabkan oleh genetic ataupun jenis ternak.

Oleh karena itu, hasil studi yang menilai komposisi susu memang harus diartikan dengan sangat hati-hati. Secara umum memang susu memiliki kandungan protein, vitamin, mineral dan lipid yang punya kebaikan yang sama baik sapi dari peternakan organik maupun dari sapi yang dipelihara secara konvensional.

Antioksida larut lemak dan vitamin yang ada di dalam susu sapi pada umumnya berasal dari komponen alami yang ada di dalam pakan sapi ataupun dari senyawa yang ditambahkan ke dalam pakan sapi yang dikonsumsi oleh sapi tersebut.

Beberapa penelitian menujukkan bahwa susu organik memiliki kandungan antioksidan dan asam lemak tak jenuh ganda yang lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan susu dari peternakan konvensional. Tapi sekali lagi penting untuk diketahui, bahwa komposisi atau kandungan susu. Ini sangat terkait dengan apa yang dimakan atau pakan dari sapi tersebut dan juga faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

Salah satu studi yang membandingkan komposisi susu dari tiga sistem produksi menemukan. Bahwa komposisi susu dari sistem peternakan organik lebih umumnya memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi. Yaitu asam linoleate terkonjugasi dan asam lemak omega-3 serta memiliki kandungan antioksidan larut lemak yang lebih tinggi juga.

Namun pada saat ini, belum ada bukti yang meyakinkan tentang perbedaan kualitas gizi antara makanan organik dengan makanan lainnya. Faktor yang paling menentukan kualitas asupan gizi sahabat sesa semua tetaplah berada pada keberagaman bahan makanan.

3. Lebih Ramah Lingkungan

Sahabat sesa tadi sudah pasti tahu bahwa pertanian dan peternakan organik adalah budidaya baik tanaman maupun hewan. Yang dikembangkan tanpa melibatkan bahan-bahan kimia seperti pupuk, pestisida, antibiotik ataupun hormon.

Dimana yang bisa meningkatkan kandungan gizi di dalam produk hasil pertanian dan peternakan tersebut. Nah, karena pertanian organik ini tidak memakai hal-hal tersebut maka mereka menggunakan pupuk-pupuk yang alami. Yang berasal dari hewan baik untuk memenuhi kandungan gizi ataupun untuk mengusir hama.

Pertanian organik tidak terlalu merusak lingkungan karena pertanian organik tidak menggunakan atau melepaskan pestisida sintetis ke lingkungan. Beberapa di antaranya berpotensi merusak tanah, air, dan satwa liar darat dan air setempat.

4. Lebih Baik Mempertahankan Ekosistem

Selain itu, dianggap bahwa pertanian organik lebih baik daripada pertanian konvensional dalam mempertahankan ekosistem yang beragam. Diantaranya termasuk populasi tanaman, serangga, dan hewan, karena praktik seperti rotasi tanaman.

Ketika dihitung baik per satuan luas atau per satuan hasil, pertanian organik menggunakan lebih sedikit energi dan menghasilkan lebih sedikit limbah. Tanah yang dikelola secara organik telah terbukti memiliki kualitas yang lebih tinggi dan memiliki retensi air yang lebih tinggi. Dimana hal ini yang dapat meningkatkan hasil pertanian organik pada tahun-tahun kekeringan.

Makanan organik mempromosikan penggunaan sumber daya alam yang lebih sehat dan berkelanjutan. Metode pertanian konvensional modern termasuk penggunaan bahan kimia yang berlebihan dan penanaman hanya satu kali tanam (monocropping).

Hal ini telah menyebabkan penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan salinitas dan ganggang biru-hijau di saluran air selama bertahun-tahun. Petani organik berusaha meminimalkan kerusakan lingkungan dengan diversifikasi tanaman mereka, menggunakan pengendalian gulma fisik, dan pupuk hewan dan hijau.

Nah, tadi 3 fakta menarik mengenai makanan organik. Dari fakta-fakta tersebut kita bisa ambil kesimpulan bahwa makanan organik punya beberapa keunggulan.

Jadi kalau sahabat sesa tertarik buat coba produk-produk organik kaya sayur atau buah-buahan langsung aja kunjungi sesa.id. Atau bisa unduh aplikasi sesa di google play store ataupun Appstore. Happy shopping !

Makanan Sehat Protein Hewani

 

Thio, S. (2012). Persepsi konsumen terhadap makanan organik di Surabaya. Jurnal Manajemen Perhotelan4(1), 18-27.

Gopalakrishnan, R. (2019). Advantages and Nutritional Value of Organic Food on Human Health. International Journal of Trend in Scientific Research and Development3(4), 243-245.

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/organic-food#bhc-content

Forman, J., Silverstein, J., Bhatia, J. J., Abrams, S. A., Corkins, M. R., De Ferranti, S. D., … & Wright, R. O. (2012). Organic foods: health and environmental advantages and disadvantages. Pediatrics130(5), e1406-e1415.