Halo sahabat sehat, sahabat sehat sudah pasti tahu yang namanya madu. Madu adalah produk alami yang dihasilkan oleh lebah madu dengan menggunakan nektar dari bunga dan bahan-bahan manis lain. Dan madu organik adalah madu yang dihasilkan oleh lebah yang menghisap nektar dari berbagai tanaman yang ditanam secara organik sehingga aroma dan manfaat lebih kompleks.
Di Indonesia terutama banyak sekali jenis-jenis madu yang ada. Salah satunya madu organik adalah madu yang juga dikenal punya banyak manfaat bagi kesehatan. Tidak hanya di Indonesia, di seluruh dunia pun sudah tahu manfaat madu bagi kesehatan selama ribuan tahun.
Tak hanya memiliki rasa manis yang khas madu juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Daftar Isi
Proses Produksi Madu Adalah Sebagai Berikut
Untuk menghasilkan madu, bahan bakunya adalah nektar dari bunga dan bahan baku lainnya adalah serangga yang bertindak sebagai tenaga ahlinya. Nektar merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar tanaman dalam bentuk gula.
Nektar akan berubah menjadi madu pada saat lebah tersebut membawa nektar tersebut ke sarangnya. Nantinya nektar yang sudah dibawa pulang diberikan kepada lebah lainnya. Hal ini agar lebah lainnya dapat mencampur nektar tersebut dengan air liur dan dihilangkan kadar airnya.
Merupakan produk yang banyak diperoleh dari hasil budidaya lebah atau biasanya dari lebah liar (madu hutan). Pada umumnya dihasilkan dan diambil langsung dari sarang lebah yang banyak tinggal di pepohonan dalam hutan.
Madu sangat popular di Indonesia, berdasarkan data Perhutani tahun 2020 tingkat konsumsi madu nasional mencapai 15.000-150.000 ton per tahun. Jika kita lihat secara kimia, bentuk madu adalah berupa cairan kental dengan warna bening atau kuning pucat sampai kecoklatan.
Rasa dari madu itu sendiri adalah manis dengan aroma yang enak dan segar. Kemudian jika kita melihat dari segi gizi, madu memiliki kandungan gizi yang baik, terutama sebagai sumber energi yang berasal dari komposisi gula yang ada di dalam madu itu.
Kandungan Gizi dan Manfaat Madu
Hasil-hasil penelitian menunjukkan ada beberapa kandungan gizi dalam madu antara lain asam amino, karbohidrat, protein, dan beberapa jenis vitamin serta mineral.
Selain dilihat dari segi nilai gizi yang ada di dalam madu, secara tradisional madu juga dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sejak zaman dahulu kala. Madu dipercaya dapat digunakan untuk menghilangkan rasa lelah, menghaluskan kulit, dan pertumbuhan rambut.
Penelitian lain melihat manfaat madu dari sisi lain selain dari nilai gizinya yang menyebutkan bahwa madu diantaranya memiliki aktivitas antibakteri, berperan dalam penyembuhan luka dan inflamasi serta sebagai antioksidan.
Madu adalah produk dengan jenis dan tingkat mikroorganisme minimum yang dikaitkan dengan sifat alami dan kontrol industri. Mikroorganisme dalam madu awalnya ragi, jamur, dan spora bakteri yang berasal dari sumber utama saat nektar dipanen, disimpan dan dimatangkan selama prosedur. Mikroorganisme ini selalu ada di udara.
Pada umumnya, madu tergolong kepada produk yang aman dan tidak banyak menimbulkan efek samping jika kita mengonsumsinya. Namun, walaupun madu tersebut tergolong aman, madu tidak boleh diberikan kepada bayi atau anak usia di bawah 1 tahun.
Hal ini karena jika diberikan kepada bayi akan berisiko menyebabkan botulisme. Botulisme itu sendiri adalah kondisi dimana saraf tubuh mengalami keracunan dan akan berakibat fatal. Risiko dari botulisme ini juga perlu diwaspadai pada ibu hamil yang memiliki masalah pencernaan atau penyakit yang melemahkan sistem imun tubuh.
Tidak hanya pada bayi dan ibu hamil, pada orang-orang yang juga memiliki alergi terhadap serbuk sari Hal lain yang juga perlu diingat adalah madu dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang yang juga memiliki alergi terhadap serbuk sari.
Berbagai Jenis Madu Adalah
Saat ini di pasaran banyak sekali berbagai jenis madu. Biasanya jenis madu ini berdasarkan jenis lebah produsennya serta nektar yang dijadikan sumber pakan dari lebah itu. Selain jenis-jenis madu tersebut, banyak juga ditemukan di pasaran para penjual yang melakukan klaim atau iklan pada madu yang mereka jual yaitu dengan menyebutnya sebagai madu organik, madu mentah, dan lain-lain
Pasti sahabat sehat jadi bertanya-tanya sebenarnya madu-madu tersebut apa bedanya. Nah di sini sesa.id bakal jelasin ke kalian apa bedanya dari jenis-jenis madu dengan label-label tersebut.
Kalau sahabat sehat ke supermarket untuk mencari madu, pasti saat lagi pilih-pilih madu tersebut, sahabat sehat menemukan label yang tertera di produk madu tersebut misalnya menggunakan kata-kata seperti ” madu mentah”, “madu murni”, “madu organik”, dan “madu tanpa filter”.
Nah sabahat sesa jadi bingung mau milih yang mana dan akan bertanya apa sebenarnya perbedaannya. Dilansir dari halaman bigislandbees.com, Philip Grad menyebutkan bahwa dalam banyak kasus, madu bisa memiliki label lebih dari satu, tetapi masing-masing memiliki arti yang berbeda.
Madu Organik
Philip Grad menyebutkan madu organik adalah madu yang dihasilkan dari serbuk sari tanaman yang ditanam secara organik dan tanpa pestisida kimia untuk mengobati lebah. Menurutnya, memastikan bahwa akan menghindari kontak dengan pestisida yang mungkin disemprotkan pada atau di dekat tanaman yang dikunjungi lebah madu.
Lebah biasanya terbang hingga 2 mil dari sarang untuk mencari bunga. Hal ini berarti bahwa semua bunga dalam radius 2 mil ini harus bersertifikat organik agar madu benar-benar organik.
Hal tersebut bisa sulit untuk dikendalikan melakukan sertifikasi organik adalah cara yang baik untuk memastikan bahwa tempat pemeliharaan lebah benar dalam melakukan sistem tersebut. Madu dengan sertifikat organik memang didefinisikan sebagai madu yang tidak memiliki kontaminasi kimia.
Hal ini termasuk yang terkait dengan migrasi lebah madu untuk mencari bunga yang baik yang tidak secara langsung dikendalikan oleh peternak lebah. Kontaminasi dengan bahan kimia dalam proses pengemasan akhir dimungkinkan.
Namun persyaratan dasarnya adalah kemampuan untuk mengontrol asal produk dan proses produksi. Penting juga untuk diingat bahwa madu berlabel “organik” belum tentu mentah atau diproses minimal kecuali diberi label seperti itu.
Penelitian menyebutkan bahwa di wilayah penelitian tersebut madu organik memiliki kualitas mikrobiologis yang lebih rendah daripada madu non organik. Hal ini disebabkan pada madu organik memiliki kelembaban tinggi yang merupakan faktor utama yang menentukan pertumbuhan flora mikroba.
Berasal dari hutan Sumbawa sebagian besar dihasilkan oleh jenis lebah Apis dorsata. Merupakan madu organik karena pakan lebah yang berasal dari bunga yang tidak dicemari oleh pestisida dan bahan kimia lainnya.
Madu Murni
Dengan label “murni” memiliki arti bawah sahabat sehat akan mendapatkan 100% madu, tanpa tambahan bahan lain (seperti sirup jagung, yang terkadang ditambahkan ke madu industri untuk mengurangi biaya).
Namun madu dengan label “murni” saja tidak selalu bisa memberi tahu banyak tentang varietas atau bagaimana madu itu diproduksi. Jadi ada baiknya mencari informasi lebih lanjut untuk memastikan kalau memang mendapatkan semua manfaat. Kemudian juga informasi mengenai manfaat madu dari madu saat diproduksi dan cara yang paling ramah lingkungan dan lebah.
Madu Mentah
Madu di alam memang tersedia mentah. Kemudian saat madu sudah menjadi produk ada yang tetap mentah atau dipasteurisasi dan dalam berbagai tingkatan warna. Madu mentah rata-rata mengandung sekitar 80% gula.
Madu mentah ini biasanya dikeluarkan oleh orang-orang dari sarangnya dan langsung memasukkannya ke dalam botol, sehingga di dalam madu mentah tersebut mungkin juga mengandung sejumlah kecil ragi, lilin, dan serbuk sari.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi madu mentah dapat membantu mengatasi alergi musiman. Pada satu penelitian yang mengeksplorasi banyak kegunaan madu, termasuk sifat gizinya dan beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan.
Perbedaan antara madu mentah dan madu murni adalah bahwa selain murni, madu “mentah” belum dipanaskan sampai titik pasteurisasi (tidak lebih tinggi dari 118°F). Manfaat tidak memanaskan madu adalah enzim, vitamin, dan mineral yang terjadi secara alami tetap terjaga. Hal ini akan mendapatkan banyak manfaat dari mengonsumsi madu mentah.
Banyak peternak lebah yang memproduksi madu mentah juga menyadari bahwa cara mereka merawat lebah dan menangani madu memiliki dampak besar pada madu yang dimakan, jadi sebaiknya madu mentah juga baik untuk lebah dan prosesnya telah ditangani. dengan hati-hati.
Menurut Philip Grad kalau sahabat sehat punya pilihan antara madu mentah atau madu biasa. Karna madu mentah adalah pilihan yang lebih baik untuk kesehatan, segi rasa, lebah penghasil, dan lingkungan.
Madu Tanpa Filter
Jika ada madu dengan label “menyaring” atau madu yang diproses pada umumnya adalah madu dengan pemrosesan. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan partikel yang sangat kecil, bahkan seringkali sekecil serbuk sari.
Menyaring madu tidak sama dengan menyaring madu yang biasanya dilakukan untuk menghilangkan bagian lebah dan kotoran besar lainnya. Sebelum menggelegar sambil tetap mempertahankan serbuk sari dan kualitas madu yang bermanfaat lainnya.
Dengan penyaringan, madu juga sering dipanaskan menjadi lebih cair agar proses penyaringan lebih mudah, artinya madu tidak lagi mentah. Oleh karena itu, madu yang tidak disaring belum tentu mentah kecuali diberi label demikian. Akan tetapi lebih mendekati keadaannya langsung dari sarangnya daripada madu yang telah disaring. Memilih madu mentah tanpa filter memastikan sebagian besar khasiatnya tetap terjaga.
Nah, tadi sudah dijelasin berbagai macam madu nih beberapa manfaatnya bagi tubuh. Dari penjelasan tersebut kita semoga bisa membantu memilih madu mana yang paling baik untuk sahabat sehat dan juga lingkungan kita.
Di sesa.id menyediakan berbagai jenis madu yang kalian cari. Jadi sahabat sehat bisa langsung kunjungi websitenya sesa.id atau unduh aplikasi sesa.id di google play atau Appstore.
Sumber referensi :
Raw vs. Pure vs. Organic vs. Unfiltered – How to Read Honey Labels – Big Island Bees
Honey: Benefits, uses, and properties (medicalnewstoday.com)
Perhutani. 2020. Produksi madu akan naik signifikan. https://perhutani.co.id/produksi-madu-naik-signifikan/ (di akses 2 Januari).
Prabowo S, Yuliani, Prayitno YA, Lestari K, Kusesvara A. 2019. Penentuan karakteristik fisiko-kimia beberapa jenis madu menggunakan metode konvensional dan metode kimia. Journal of Tropical AgriFood. 1(1): 66-73
Sereia, M. J., Marchini, L. C., Alves, E. M., & Faquinello, P. (2010). Microorganisms in organic and non organic honey samples of Africanized honeybees. Journal of Apicultural Science, 54(1), 49-54.
Pasupuleti VR, Sammugam L, Ramesh N, Gan SH. 2017. Honey, propolis, and royal jelly: a comprehensive review of their biological actions and health benefits. Oxid Med Cell Longev. 1-21. doi: 10.1155/2017/1259510.
Samarghandian S, Farkhondeh T, Samini F. 2017. Honey and health: a review of recent clinical research. Pharmacognosy Res. 9(2): 121–127. doi: 10.4103/0974- 8490.204647
Umarani S, Eswaran VU, Keerthika E, Mathumitha K, Elakiyya S, Bhargava HR. 2015. A relative study on the chemical composition amongthe pure and branded honey types collected from diverse sources of Tamilnadu India. World Applied Science Journal. 33(3): 401- 408.
https://www.alodokter.com/manfaat-madu-ditinjau-dari-sisi-medis
https://www.kompas.com/food/read/2021/07/03/162455675/apa-itu-madu-mentah-ketahui-bedanya-dengan-madu-biasa?page=all
Akuba, J., & Pakaya, M. S. (2020). UJI AKTIVITAS ENZIM DIASTASE MADU HUTAN MENTAH GORONTALO SEBAGAI IMUNOMODULATOR. Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 4(2), 30-33.
Dharmastiwi. 2007. Perkembangan Produksi Madu Lebah Hutan (Apis dorsat) di Kawasan Gunung Tampomas Utara. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Sarwono, B., 2007, Lebah Madu, AgroMedia Pustaka, Jakarta Selatan