Cara mengkonsumsi madu yang benar harus sesuai dengan aturan agar efektif untuk membantu menjaga kesehatan tubuh. Sebagai bahan makanan yang mengandung gula, konsumsi madu harus diperhatikan agar dapat bermanfaat dengan baik bagi kondisi kesehatan.
Meskipun madu yang Sahabat Sehat konsumsi adalah jenis madu alami, tetap saja konsumsi madu tersebut harus dibatasi. Karena pada dasarnya, madu mengandung gula yang jika dikonsumsi secara berlebihan akan berbahaya bagi tubuh.
Agar konsumsi madu bisa membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan, ada aturan konsumsi yang harus Sahabat Sehat ikuti. Berikut ini beberapa aturan konsumsi madu yang harus diperhatikan:
Daftar Isi
Membatasi Konsumsi Madu Harian
Seperti yang sudah diketahui, madu adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gula alami. Menurut USDA (United States Department of Agriculture), dalam satu sendok makan madu terdapat kurang lebih 64 kalori dan 17 gram gula.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, sebaiknya usahakan untuk selalu menjaga asupan harian gula. Bagi wanita, usahakan untuk menjaga konsumsi gula per hari di bawah 100 kalori, dan bagi pria kurang dari 150 kalori per hari.
Ketahui Jenis Madu yang Dikonsumsi
Ada beberapa jenis madu yang bisa Sahabat Sehat konsumsi, diantaranya:
- Madu organik
- Dark honey
- Light honey
- Raw honey
- Filtered honey
Jenis-jenis madu tersebut mengacu pada sumber dari mana madu tersebut berasal. Yaitu, dari jenis bunga yang bagian nektarnya dikonsumsi oleh lebah penghasil madu. Rasa, warna, hingga kandungan nutrisi pada madu juga bergantung pada nektar yang lebah konsumsi.
Baca Kemasan Madu
Sebelum membeli madu, pastikan untuk membaca terlebih dahulu kemasan yang tertera saat Sahabat Sehat membeli madu. Karena tak jarang ada beberapa madu yang sudah dicampurkan dengan sirup jagung.
Terutama pada madu-madu impor, perhatikan dengan baik informasi yang tertera pada label kemasannya. Hal ini sangat penting untuk memastikan Sahabat Sehat mendapat manfaat yang baik dari konsumsi madu.
Melalui cara ini, sahabat sehat juga dapat meminimalisir konsumsi madu palsu yang bisa saja terjadi.
Jangan Berikan Madu pada Anak Berusia Kurang dari 2 Tahun
Cara mengkonsumsi madu memang harus benar-benar diperhatikan dengan baik. Termasuk saat berencana memberikan madu ke anak-anak. Meski madu dikenal bagus untuk menjaga daya tahan tubuh, tetapi jangan memberikannya kepada anak kecil yang belum genap berusia 2 tahun.
Ada resiko pada bayi dan anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun dapat terkena penyakit botulisme jika mengkonsumsi madu. Botulisme dapat diakibatkan oleh adanya spora serta toksin yang dihasilkan oleh bakteri bernama Clostridium botulinum yang ada pada madu.
Anak-anak berusia kurang dari 2 tahun belum memiliki flora usus yang sempurna seperti orang dewasa atau anak-anak diatas 2 tahun. Sehingga belum mampu menghalau kehadiran spora bakteri yang telah masuk dalam tubuh.
Toksin dari botulinum juga dapat melemahkan sistem saraf dan otot bayi. Hal tersebut dapat sangat beresiko hingga menyebabkan kematian.
Madu untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh
Menjaga kekebalan dan daya tahan tubuh adalah hal yang penting untuk dilakukan, terutama dengan kondisi pandemi saat ini. Sahabat Sehat dapat memanfaatkan antioksidan dan antibakteri dari madu agar kesehatan tetap terjaga.
Menurut Anshul Jain Bharat, seorang ahli gizi asal Delhi, sebaiknya konsumsilah madu pada pagi hari agar manfaatnya lebih optimal.
Cara konsumsinya bisa dilakukan dengan mencampurkan satu sendok madu dengan jus melon pada secangkir teh hangat. Minum secara rutin sebelum sarapan untuk mendapat khasiat terbaiknya.
Menjaga kondisi tubuh dengan konsumsi madu memang sebaiknya dilakukan secara rutin. Tentunya sesuai dengan aturan cara mengkonsumsi madu yang benar. Untuk membantu menjaga daya tahan tubuh, Sahabat Sehat bisa lakukan dengan konsumsi madu uray dari sesa.id setiap hari.
Referensi: Klikdokter
Photo by Alesia Kozik from Pexels