Beberapa bumbu dapur secara visual dan cara pengucapan kadang terasa mirip, membuat banyak orang salah kaprah. Padahal, mengerti jenis dan perbedaan bumbu dapur satu sama lain akan mempermudah proses memasak.
Banyak orang sulit membedakan perbedaan bumbu dapur yang memiliki kemiripan. Anda salah satunya? Jika mengangguk, segeralah mempelajari jenis-jenisnya agar semakin jago di dapur!
Daftar Isi
Perbedaan Bumbu Dapur Berdasarkan Jenis dan Manfaat
Tanpa basa-basi lagi, mari pelajari perbedaan jenis bumbu dapur berserta manfaatnya, berikut ini:
Coriander atau Ketumbar
Nama coriander pada dasarnya sering kita dengarkan, terlebih bila menonton acara masak-memasak. Coriander berasal dari bahasa latin Coriandrum sativum, dalam bahasa sehari-hari bernama ketumbar. Sekilas sepele ya, namun Anda perlu mengingat agar suatu saat ketika mendengar kata coriander, yang terbersit adalah ketumbar.
Ketumbar memiliki aroma khas, menjadikan bumbu dapur satu ini berguna menambah aroma sedap pada masakan. Selain itu, manfaatnya bagi kesehatan ialah sebagai analgesik alami untuk meredakan sakit gigi.
Cilantro
Sebenarnya, cilantro dan coriander berasal dari satu tanaman sama yakni Coriandrum sativum, yang membedakan hanya bagiannya saja. Jika coriander adalah biji ketumbar, maka cilantro merujuk pada daun dan batang.
Cilantro pun memiliki aroma khas dan digunakan sebagai penyedap makanan khas Asia. Cilantro memiliki senyawa bioaktif untuk menutrisi tubuh lewat beberapa vitamin dan mineral.
Cumin
Lebih dikenal dengan sebutan jinten, cumin menjadi salah satu bumbu dapur yang besar perannya untuk hasilkan makanan lezat. Ternyata, cumin terbagi menjadi beberapa jenis:
- Cuminum cyminum L. atau Jintan: disebut jintan putih dengan warna kecokelatan, terkenal dengan aroma khas kuat dan rasa sedikit pedas.
- Nigella sativa L atau Habbatussauda atau Jintan hitam: bulirnya berwarna hitam, dipercaya memiliki banyak nutrisi yang baik bagi tubuh. Kebanyakan digunakan sebagai obat dibanding bumbu masakan.
- Cuminum nigrum atau Bitter cumin atau Jintan pahit: Sama seperti namanya, jintan jenis ini memiliki rasa pahit dan lebih tajam. Umumnya digunakan sebagai pengobatan tradisional.
Turmeric
Turmeric merupakan bahasa inggris dari kunyit dengan nama latin Curcuma longa. Keluarga temu-temuan jenis ini sangat sering digunakan pada masakan sebagai penyedap rasa dan penghilang bau anyir. Kandungan minyak atsiri pada kunyit atau turmeric mampu mencegah terjadinya kenaikan asam lambung, anti inflamasi alami dan anti bakteri.
Oregano
Tanaman herbal oregano mungkin jarang kita tambahkan pada masakan, padahal dengan penambahan oregano, rasa masakan jauh lebih sedap. Bernama latin Origanum vulgare, tanaman ini amsih satu keluarga dengan daun mint, sehingga memiliki aroma khas. Umumnya dicampurkan dalam bentuk daun kering. Manfaat bagi tubuh sangat besar, yakni mampu mendetoksifikasi radikal bebas dan melawan infeksi banteri.
Thymine
Berasal dari Mesir, thymine merupakan rempah dengan ukuran daun mungil, bentuk oval, bertangkai kecil dan keras. Aroma thymine harum dan khas dan telah sejak lama digunakan sebagai pengobatan herbal seperti ekspektoran (pengencer dahak) pada kondisi batuk. Seiring berkembangnya jenis makanan, menjadikan thymine sebagai rempah pengaroma makanan.
Cinnamon
Cinnamon Sri Langka atau kayu manis merupakan jenis rempah sering digunakan pada makanan manis seperti kue. Aroma harum dan manis membuat kayu manis benyak diminati pecinta olahan kue dan roti.
Sahabat sehat tentu telah memahami perbedaan bumbu dapur berdasarkan bentuk, fungsi, dan tampilannya. Sekarang, Anda bisa lebih percaya diri mengkreasikan beragam jenis masakan menggunakan beberapa bumbu dapur berikut!
Referensi : sehatq.com
Photo by Mareefe from Pexels