Brokoli merupakan salah satu jenis sayur sekaligus tanaman yang mudah dibudidayakan, terlebih jika Sahabat Sehat tahu cara menanam brokoli yang benar. Sebelum menanam brokoli, Sahabat Sehat harus memilih bibit brokoli unggulan. Untuk informasi selengkapnya, mari simak penjelasan di artikel ini.
Kegiatan penanaman brokoli terdiri dari 6 tahapan. Masing-masing tahapan harus dilakukan dengan maksimal agar hasil tanaman lebih berkualitas. Berikut penjelasan lengkap mengenai cara menanam brokoli:
-
Daftar Isi
Mengolah Media Tanam
Tahapan yang pertama ini sangat penting untuk diterapkan Sahabat Sehat yang memiliki lahan besar. Sebaiknya, jangan gunakan lahan bekas tanaman golongan Cruciferae, seperti lobak, kol, dan lain sebagainya.
Ketika hendak mengolah media tanam, Sahabat Sehat harus mengukur pH berulang kali dan menyesuaikannya dengan ukuran bibit. Bila memungkinkan, Sahabat Sehat juga dapat menganalisa kandungan bahan organik yang terdapat pada tanah.
-
Membuka Lahan
Meskipun terkesan sederhana, nyatanya langkah pembukaan lahan cukup rumit untuk dilaksanakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuka lahan adalah sebagai berikut:
- Gemburkan tanah dengan membuat lubang sekitar 40 sampai 50 cm
- Siangi tanah dan cabut gulma yang mengganggu
- Berikan pupuk dan biarkan lahan terkena sinar matahari dalam kurun waktu 2 minggu
- Buat bedengan sesuai arah sinar matahari dengan tinggi 35 cm dan lebar 1 m
- Buat parit dengan lebar 60 cm dan kedalaman 30 cm
- Lakukan pengapuran jika pH tanah rendah
- Berikan pupuk yang mengandung kalium dan nitrogen
-
Melakukan Penanaman
Jika segala persiapan sudah dilakukan dengan baik, kini Sahabat Sehat dapat langsung melakukan penanaman. Adapun, berikut beberapa cara menanam brokoli agar hasilnya subur dan berkualitas:
- Tentukan pola tanam. Sahabat Sehat bisa memilih pola segitiga sama sisi, pola bujur sangkar, pola barisan tunggal, dan pola segi empat
- Buat lubang tanam dengan kedalam 10-15 cm dan diameter sekitar 25 cm
- Tanam brokoli di pagi atau sore hari. Waktu terbaik adalah sekitar pukul 06.00 s/d 10.00 atau 15.00 s/d 17.00
- Masukkan bibit yang sudah disemai ke dalam tanah, kemudian tekan dan padatkan tanah hingga tanaman bisa berdiri
- Siram tanah agar tampak lembab, tapi jangan sampai timbul genangan air
-
Melakukan Pemeliharaan
Tak cukup sampai disitu, Sahabat Sehat masih perlu melakukan pemeliharaan agar tanaman brokoli dapat tumbuh dengan baik. Beberapa langkah penanaman yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
- Penjarangan, bertujuan untuk meningkatkan mutu panen. Pemeliharaan ini hanya dilakukan satu kali, yakni saat tanaman brokoli berusia 10 hari
- Penyulaman, merupakan cara menambal brokoli yang rusak
- Penyiangan, bertujuan untuk menghilangkan hama atau rumput-rumput pengganggu
- Pembumbunan, dilakukan dengan mengangkat tanah ke arah bedengan supaya padat dan dalam
- Perempelan, merupakan kegiatan memangkas cabang atau tunas-tunas tanaman brokoli
- Pemupukan 1, dilakukan dengan menggunakan TSP (150 kg), Urea (75 kg), ZA (150 kg), dan KCI (75 kg). Lakukan pemupukan ini saat tanaman berusia 7 hari
- Pemupukan 2, dilakukan dengan menggunakan campuran bahan yang sama pada tanaman brokoli yang berusia 20 hari
- Pemupukan 3, dilakukan dengan menggunakan KCI (150 kg), Urea (100 kg), dan ZA (150 kg) pada saat tanaman berusia 35 hari
- Pengairan, dilakukan setiap hari saat pagi dan sore. Sahabat Sehat boleh menambah atau mengurangi frekuensi penyiraman sesuai kondisi cuaca
Setelah semua tahapan di atas dilakukan, Sahabat Sehat masih perlu memanen brokoli dan melakukan aktivitas pasca panen. Karena cara menanam brokoli terbilang cukup rumit, ada baiknya jika Sahabat Sehat membeli brokoli organik dari Sesa. Selain mudah dan praktis, kandungan gizi brokoli organik Sesa juga bisa didapatkan secara utuh.
Referensi: Goodhousekeeping
Photo by Kindel Media from Pexels