Kamar mandi merupakan bagian ruangan terpenting di dalam rumah dan harus selalu dijaga kebersihannya. Selain membersihkan kulit tubuh dari keringat dan kotoran, kamar mandi digunakan untuk buang air besar dan kecil. Oleh sebab itu, kamar mandi pun rawan bertumbuhnya kuman dan bakteri penyebab beberapa masalah pencernaan atau kulit.
Membersihkan kamar mandi menjadi hal wajib dilakukan setiap hari, lebih baik lagi bisa sehabis mandi menyempatkan waktu untuk menggosok lantai. Cairan pembersih kamar mandi bisa jadi solusi untuk mempermudah membersihkan sela-sela nat atau lantai kamar mandi yang kusam dan menghitam.
Sebelum Sahabat sehat bergegas membeli, yuk pahami dulu tips memilih cairan pembersih yang tepat untuk kamar mandi kamu!
Daftar Isi
1. Mengenal Permukaan Kamar Mandi
Langkah pertama, pastikan Sahabat sehat mengenal atau mengetahui jenis bahan yang digunakan sebagai permukaan kamar mandi atau toilet di rumah. Lantai dan dinding kamar mandi umumnya berbahan keramik, vinil, ubin batu, ubin mozaik dan semen. Toilet atau kloset umumnya berbahan porselen, keramik dan stainless steel.
Setelah mengenal jenisnya, pilih produk khusus kloset, biasanya kandungan kimia lebih kompleks dan tanpa aroma wewangian. Tujuannya agar kloset benar-benar bersih dari kuman dan bakteri yang menempel pada permukaan hingga bagian dalamnya. Sedangkan untuk lantai, dinding atau bak kamar mandi, gunakan cairan pembersih yang memiliki aroma wangi untuk memberikan sensasi segar dan bersih.
2. Frekuensi Pembersihan
Umumnya, cairan pembersih kamar mandi memiliki dua fungsi berdasarkan penggunaan, yakni cairan pembersih netral yang dapat digunakan sehari-hari, dan cairan pembersih bersifat asam untuk menghilangkan noda membandel pada permukaan. Untuk cairan pembersih bersifat asam, gunakan dengan jeda waktu lebih lama, misalkan 2 hingga 3 minggu sekali untuk mencegah terkikisnya material bahan lantai. Tidak hanya itu, zat kimia yang tinggi menyebabkan kulit tangan kasar dan kering.
3. Perhatikan Penyimpanan
Beberapa bahan cairan pembersih memang banyak terdiri dari zat kimia, seperti pembersih kloset akan jauh lebih kompleks dibandingkan pembersih lantai atau kamar mandi. Zat kimia yang terkandung sangat korosif bila tertelan, maka dari itu jauhkan dari jangkauan anak-anak, letakkan pada lmeari khusus yang kering tanpa paparan sinar matahari.
4. Aroma Segar
Aroma segar pada kamar mandi akan menambah kenyamanan, kegiatan membersihkan pun terasa ringan dan menyenangkan, bukan? Pilih produk cairan pembersih yang memberikan aroma wangi tahan lama, Sahabat sehat juga bisa berganti-ganti varian aroma agar tidak bosan.
5. Ramah Lingkungan
Beberapa produk cairan pembersih kamar mandi rupanya masih mengandung bahan kimia yang membahayakan tubuh dan lingkungan. Salah satunya Bahan Perusak Ozon (BPO) yang menyebabkan menipisnya lapisan ozon di lapisan stratosfer.
Pemakaian produk berbahan BPO terus-menerus secara tidak langsung akan berdampak buruk pada bumi dan manusia. Bagaimana tidak, lapisan ozon digunakan untuk menangkal sinar UV berlebihan, bila menipis dan rusak tentunya paparan sinar UV semakin ganas ke bumi dan mengenai kulit kita setiap hari. Hasilnya? meningkatkan resiko kanker kulit.
Beberapa BPO diantaranya CFC (Clorofluorocarbon), HCFC (Hydroclorofluorocarbon), Halon, CC14 (Carbon tetrachloride), CH3CCl3 (Methyl kloroform) dan CH3Br (Methyl bromida). Maka dari itu, penting untuk membaca komposisi atau ingredients cairan pembersih sebelum membeli. Pastikan bebas dari BPO, ya!
Lantas apa produk cairan pembersih kamar mandi dan toilet yang aman tanpa kandungan BPO? Sodasan jawabannya! Pecinta lingkungan wajib menggunakan pembersih organik satu ini, selain ramah lingkungan, daya bersihnya juga tinggi. Sahabat sehat juga bisa bantu menyelamatkan bumi dengan hanya satu klik
Referensi :Cekresi.com
Photo by Max Vakhtbovych from Pexels