Rambut merupakan satu dari bagian tubuh yang harus selalu diperhatikan kebersihannya, dengan rutin mencuci dan merawat rambut, kesehatannya pun semakin terjaga. Produk pembersih rambut atau kerap dikenal dengan shampo merupakan produk dengan formulasi bahan kimia tertentu untuk membersihkan kulit kepala dan rambut dari kotoran.
Akhir-akhir ini santer terdengar perdebatan mengenai shampo natural vs shampo commercial. Pada dasarnya kedua jenis shampo tersebut punya fungsi sama untuk membersihkan rambut. Namun, penggunaan shampo commercial yang telah lama beredar dianggap memiliki efek samping dalam penggunaan jangka panjang, seperti kerusakan rambut hingga pencemaran lingkungan.
Meskipun belum banyak penelitian pasti yang menguatkan opini mengenai shampo commercial, konsumen mulai berbondong-bondong beralih ke produk alami seperti shampo natural.
Lantas, apa perbedaan diantara keduanya? Dan mana yang terbaik?
Daftar Isi
6 Fakta Dibalik Shampo Natural VS Shampo Commercial
Beberapa fakta antara shampo natural dan shampo commercial berikut ini akan mengajak Anda memahami perbedaannya, dengan harapan Anda dapat menyimpulkan dengan bijak.
1. Kandungan Shampo Commercial
Shampo commercial merupakan produk pembersih rambut dan kulit kepala dengan bantuan beberapa senyawa kimia untuk mengoptimalkan kebersihan rambut seusai keramas. Shampo jenis ini sangat mudah ditemui di minimarket, supermarket hingga toko-toko kecil, harganya cenderung murah dengan hasil cukup efektif menghilangkan kotoran rambut.
Shampo commercial umumnya mengandung:
- SLS (Sodium Lauryl Sulphate): merupakan surfaktan berperan sebagai pembersih dan pembusa (deterjen).
- DEA/DEOA (Diethanolamine): sebagai surfaktan tambahan agar busa semakin melimpah dan memberikan tekstur lembut. DEA/DEOA pada beberapa penelitian meningkatkan resiko karsinogen pada produk shampo.
- Paraben: merupakan bahan pengawet pada produk kosmetik dan shampo. Paraben mulai dikurangi pemakaiannya karena mengakibatkan terganggunya hormon estrogen pada wanita.
- Formaldehyde: bahan tambahan shampo dalam konsentrasi kecil dapat menimbulkan alergen dan karsinogen.
2. Shampo Commercial Masih Punya Izin Edar
Walaupun beberapa kandungan bahan kimia masih tercantum, pihak BPOM menyetujui izin edar bukan tanpa alasan. Formulasi bahan kimia pada shampo commercial cenderung berkonsentrasi kecil atau masih dalam ambang batas. Dirasa aman, belum menjamin efek samping penggunaan jangka panjang, terlebih pada orang dengan tingkat sensitivitas tinggi.
3. Efek Pencemaran Lingkungan
Bahan kimia yang terkandung dalam shampo commercial mulai diperhatikan oleh pecinta lingkungan. Bagaimana tidak, deterjen atau bahan pembusa melimpah pada shampo commercial akan mengakibatkan aliran sungai menjadi limbah berpolusi. Polusi tersebut berdampak besar bagi lingkungan, seperti menipisnya laposan ozon akibat penguapan bahan kimia, matinya ikan-ikan, hingga kualitas air menjadi buruk.
4. Kandungan Shampo Natural
Berbeda jauh dengan shampo commercial, shampo natural tidak menggunakan bahan tambahan kimia apapun, sehingga penggunaanya sangat aman untuk jangka waktu lama. Shampo ini memanfaatkan khasiat tumbuh-tumbuhan alami untuk menutrisi dan membersihkan rambut.
5. Shampo Natural Ramah Lingkungan
Busa yang dihasilkan jauh lebih sedikit dan berasal dari minyak ekstrak pada tumbuhan, itulah mengapa shampo natural tidak menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan. Beberapa ekstrak tanaman yang dapat dijadikan bahan dasar shampo yaitu ekstrak Thuja, Aloe vera, Chamomile dan masih banyak lagi.
6. Shampo Natural Menyuburkan Rambut
Shampo natural menggunakan ekstrak tanaman, kandungan alami tidak hanya membersihkan, namun menutrisi rambut secara menyeluruh dari akar hingga ujung. Rambut yang sehat dan ternutrisi akan subur dan tak mudah rontok.
Nah, sekarang Sahabat sehat telah mengerti perbedaan diantara shampo natural vs shampo commercial. Saatnya mengambil langkah besar untuk menjaga kesehatan rambut dan lingkungan lewat shampo natural . kunjungi SESA.ID!
Referensi : Kompasiana.com
Gambar dari Aromatica Indonesia
