Sahabat Sehat perlu tahu apa saja ciri ciri beras organik. Jangan sampai tertipu membeli yang abal-abal karena bisa berisiko terhadap kesehatan selain juga kerugian finansial.
Beras merupakan sumber karbohidrat yang menjadi salah satu bahan makanan pokok orang Indonesia Meski tidak semua, namun sebagian besar masyarakat mengkonsumsinya sebagai makanan utama.
Bahan makanan yang dihasilkan dari tanaman padi ini memiliki banyak jenis. Paling umum dikenal dan dikonsumsi adalah jenis beras putih seperti C4, Raja Lele, Mentik wangi dan sebagainya.
Ada jenis yang diklaim istimewa yaitu beras organik. Keistimewaannya di antaranya karena kandungan nutrisi serta seratnya optimal sehingga diklaim lebih sehat dikonsumsi semua kalangan usia bahkan yang sedang menjalani diet, lalu apa saja cirinya?
BELANJA BERAS ORGANIK DI SUPERMARKET ONLINE SEHAT DI SESA.ID
Daftar Isi
7 Ciri Ciri Beras Organik Berikut
Mengetahui karakteristik beras yang masuk jenis organik bisa secara kasat mata langsung dengan pengamatan. Namun lebih pastinya Sahabat Sehat harus tahu mulai dari proses budidaya sampai penanganan pasca panen, seperti berikut ini.
Lokasi tanam masih alami
Ciri ciri beras organik yang pertama adalah ditanam di lokasi yang terjamin steril dari bahan kimia. Saat ini tidak mudah mencari lahan pertanian khususnya sawah yang benar-benar masih alami.
Sebab residu bahan kimia dari pengolahan terdahulu masih tertinggal dalam tanah untuk waktu lama. Butuh bertahun-tahun untuk membuatnya kembali bersih, mengingat bahan kimia tidak mudah terurai di alam.
Salah satu lokasi budidaya yang cukup populer di Indonesia dengan jaminan produk organiknya adalah Gasol, Cianjur, Jawa Barat. Produk bahan makanan dari wilayah ini sudah dipercaya terjamin organik.
Menggunakan pupuk non kimiawi
Saat ini pupuk kimiawi lebih dipilih sebab penggunaannya lebih praktis dengan kandungan nutrisi lengkap. Tapi produk yang dihasilkan pada akhirnya mengandung residu bahan kimia tersebut.
Ciri ciri beras organik adalah berasal dari tanaman padi tanpa pemupukan kimiawi. Justru digunakan pupuk alami berasal dari pembusukan dan penguraian bahan-bahan organik di alam seperti daun kering, kayu dan sebagainya yang disebut kompos.
BACA JUGA: Keunggulan Beras Organik untuk Bayi
Selain dari kompos, pemupukan dilakukan menggunakan kotoran hewan ternak yang sudah diolah secara alami oleh mikroorganisme di alam. Hasilnya unsur hara dari kotoran tersebut menjadi makanan alami bagi tanaman.
Tidak ada risiko penumpukan residu pada tanaman dan bulir padi khususnya. Lebih aman bagi efek jangka panjang kesehatan manusia, juga tidak menimbulkan permasalahan lingkungan.
Sumber irigasi murni air bersih
Ciri ciri beras organik selanjutnya adalah dihasilkan dari sawah dengan sumber pengairan air bersih. Artinya dari hulu, sumber air yang dipakai tidak melewati budidaya tanaman non-organik.
Sistem pengairan sawah umumnya bertingkat mulai dari atas, mengalir ke bawah. Untuk memastikan apakah padi ditanam secara organic atau tidak, bisa dilihat tanaman di atasnya jika organik, artinya di bawahnya juga sama.
Menggunakan pestisida alami
Setelah pemupukan dan pengairan, ciri ciri beras organik lainnya adalah dari penggunaan bahan pengendali hama maupun gulma atau tanaman pengganggu. Padi organik tidak disemprot dengan pestisida maupun herbisida kimia.
Sebagai alternatifnya digunakan pengendali hayati. Contoh, mengendalikan wereng cokelat yang merupakan hama dengan menghadirkan predatornya yaitu capung, kemudian gangguan dari tikus dengan menghadirkan ular sawah.
Sedangkan gangguan pertumbuhan tanaman padi akibat saingan dari gulma dikendalikan secara manual. Sahabat Sehat pasti pernah melihat para petani mencabut rumput sekitar tanaman padi secara manual, ini merupakan pengendalian gulma secara alami.
BACA JUGA: 14 Manfaat Beras Merah untuk Bayi dan Tips Memilihnya
Beras bersih alami
Ciri yang bisa dilihat langsung saat Sahabat Sehat membeli salah satunya ketika sudah menjadi beras. Tampilannya bersih alami, tidak terlalu putih, bulir utuh, tidak kotor, tidak berbau menyengat.
Ini menunjukkan tidak ada campuran bahan kimia, pengawet, pewarna dan sebagainya. Dan biasanya karena murni dari bahan kimia, saat penyimpanan lebih cepat dimakan kutu dibanding beras non-organik.
Hasil olahan beras lebih pulen
Ciri ciri beras organik juga tampak setelah diolah menjadi nasi. Hasilnya jadi lebih pulen, bersih putih, tahan lebih dari 24 jam tanpa kuning dan bau di dalam tempat penyimpanan seperti magic com.
Jika Sahabat Sehat menemukan nasi di rumah cepat menguning serta menimbulkan bau padahal baru disimpan, ini adalah indikasi beras non-organik. Zat kimia yang masuk sebagai residu didalamnya bereaksi dengan panas.
Harga lebih mahal
Ciri selanjutnya bisa dengan jelas diidentifikasi, yaitu harganya relatif lebih mahal. Harga dipengaruhi dari proses budidayanya yang tidak mudah dan harus dilakukan sedemikian rupa sebagai jaminan kualitasnya.
Di pasaran harganya bisa mencapai 2x lipat dari beras anorganik. Apalagi untuk varietas unggulan seperti beras merah atau hitam, dipastikan harganya jauh lebih mahal sebab kandungan nutrisi serta jaminan kesehatannya lebih baik.
Harga inilah yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk mengkonsumsinya setiap hari. Tidak heran jika tidak semua mampu menjangkau dan hanya kalangan tertentu saja seperti penderita diabetes atau yang sedang dalam program diet.
Pada dasarnya setiap penjual pasti akan menginformasikan serta merekomendasikan mana organi mana bukan. Tapi tidak ada salahnya jika Sahabat Sehat juga paham seperti apa ciri ciri beras organik itu.
asagri.co.id
Gambar: sesa.id