jenis minyak goreng – Sahabat sehat, jenis minyak goreng apa yang biasa digunakan untuk memasak? Ternyata, banyak jenis minyak goreng yang bisa dicoba untuk memasak aneka makanan. Mencoba jenis minyak goreng selain yang biasa dipakai did apur bisa memperkaya cita rasa hasil masakan.
Kali ini, kita bahas 8 jenis minyak goreng sambil mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangannya. Yuk, simak bersama!
Daftar Isi
1. Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit adalah jenis minyak goreng yang paling banyak beredar di pasaran. Kelebihan minyak kelapa sawit adalah paling baik digunakan untuk menggoreng dalam suhu tinggi. Makanan yang digoreng dengan minyak kelapa sawit akan sangat renyah.
Sayangnya, minyak kelapa sawit tidak dianjurkan digunakan berulang. Minyak jenis ini mudah berubah bau dan tidak jernih, jika digunakan lebih dari sekali.
2. Minyak Kelapa
Minyak kelapa diolah dari buah kelapa, bukan kelapa sawit. Minyak kelapa memberikan aroma dan cita rasa khas kelapa pada hasil masakan. Selain untuk menggoreng, minyak kelapa dijadikan bahan membuat kue. Sahabat sehat bisa memilih jenis minyak kelapa cooking coconut oil untuk menggoreng. Jenis minyak kelapa virgin coconut oil tidak tahan panas dan lebih cocok untuk saus salad atau campuran jus.
3. Minyak Zaitun
Minyak zaitun banyak digunakan dalam olahan makanan sehat. Jenis minyak zaitun yang aman untuk memasak adalah jenis classic atau pure olive oil dan extra light olive oil. Jenis minyak zaitun tersebut lebih tahan panas, bisa untuk menumis, memanggang, dan menggoreng deep-fry. Sedangkan, extra virgin olive oil tidak disarankan digunakan pada suhu di atas 180 derajat celcius.
4. Minyak Biji Bunga Matahari
Minyak biji bunga matahari adalah minyak nabati yang termasuk jenis minyak goreng sehat. Biasanya minyak jenis ini digunakan untuk memanggang roti karena punya rasa yang ringan. Minyak biji bunga matahari juga baik untuk menggoreng dan menumis masakan. Sayangnya minyak ini kurang cocok untuk memasak dalam suhu panas rendah.
5. Minyak Canola
Minyak canola termasuk tipe minyak goreng yang rendah lemak jenuh. Titik asap minyak canola cukup tinggi, sehingga aman digunakan untuk aneka teknik memasak. Minyak canola punya rasa yang cenderung hambar. Minyak jenis ini kurang cocok untuk jenis masakan yang butuh tambahan cita rasa dari minyak goreng.
6. Minyak Wijen
Minyak wijen punya dua jenis minyak, yaitu minyak wijen panggang dan minyak wijen biasa. Minyak wijen biasa paling cocok digunakan untuk menumis masakan dengan api kecil. Selain itu, minyak wijen juga banyak digunakan dalam olahan saus, sup dan marinasi bumbu. Minyak wijen bukan jenis minyak yang dianjurkan untuk memasak dengan suhu panas.
7. Minyak Kacang Tanah
Minyak kacang tanah adalah salah satu jenis minyak goreng dengan tekstur ringan. Minyak kacang tanah cocok untuk memasak kentang goreng atau pop corn. Rasa hasil masakan menggunakan minyak kacang tanah lebih gurih dan beraroma. Perlu Sahabat sehat perhatikan, bahwa minyak kacang tanah mungkin saja menimbulkan alergi pada mereka yang punya riwayat alergi pada kacang-kacangan.
8. Minyak Kedelai
Minyak kedelai adalah tipe minyak goreng yang terbuat dari kedelai. Minyak ini cocok digunakan untuk memasak dalam panas tinggi, tanpa khawatir merusak kandungan nutrisinya. Memanggang, membakar, menggoreng, bisa menggunakan minyak kedelai. Minyak kedelai disarankan maksimal 2 kali penggunaan untuk menghindari trans-fat.
Minyak goreng tidak hanya berfungsi untuk membuat bahan makanan mentah menjadi matang. Minyak goreng juga mempengaruhi cita rasa masakan. Masing-masing minyak goreng punya kelebihan dan kekurangan dalam hal memasak. Mari Sahabat sehat, gunakan minyak goreng kualitas terbaik untuk mendapatkan cita rasa yang lezat dan sehat.
Referensi: Puripangan