fbpx
Skip to content
Home » Blog » Vitamin Antioksidan Suplemen Kesehatan yang Bermanfaat Bagi Tubuh

Vitamin Antioksidan Suplemen Kesehatan yang Bermanfaat Bagi Tubuh

Vitamin Antioksidan

Tahukah sahabat sehat bahwa sel tubuh kita menghadapi ancaman yang berat, mulai dari kekurangan zat gizi hingga infeksi virus. Selain dua hal tersebut, ancaman lainnya adalah bahan kimia yang disebut radikal bebas. Vitamin antioksidan salah satu cara untuk memperkuat tubuh untuk melawan radikal bebas yang berbahaya.

Mengenal radikal bebas dan bahayanya

Dalam intensitas yang sangat tinggi, radikal bebas mampu merusak sel dan materi genetik. Radikal bebas adalah molekul yang sangat tidak stabil yang terbentuk secara alami saat kita berolahraga dan saat tubuh mengubah makanan menjadi energi.

Tubuh juga dapat terpapar radikal bebas dari berbagai sumber lingkungan, seperti asap rokok, polusi udara, dan sinar matahari. Radikal bebas dapat menyebabkan “stres oksidatif”, yaitu suatu proses yang dapat memicu kerusakan sel.

Stres oksidatif diduga berperan terhadap terjadinya berbagai penyakit termasuk kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit alzheimer, penyakit parkinson, dan penyakit mata seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia.

Studi observasional menunjukkan hubungan antara faktor diet atau gaya hidup dan risiko penyakit, tetapi studi tersebut tidak dapat menunjukkan bahwa satu faktor menyebabkan faktor lain karena tidak dapat menjelaskan faktor lain yang mungkin terlibat.

BACA JUGA: Imun Tubuh Adalah Sebagai Benteng Alami Tubuh

Peranan antioksidan

Misalnya, orang yang mengkonsumsi lebih banyak makanan kaya antioksidan mungkin juga lebih cenderung berolahraga dan cenderung tidak merokok. Kemungkinan dikarenakan faktor-faktor inilah, daripada antioksidan, yang cenderung menyebabkan risiko penyakit yang lebih rendah.

Kerusakan radikal bebas di dalam tubuh dapat mengubah instruksi yang dikodekan dalam untai DNA. Hal ini dapat membuat molekul lipoprotein densitas rendah (LDL) yang bersirkulasi lebih mudah terperangkap di dinding arteri.

Selain itu, kondisi ini juga dapat mengubah membran sel dengan mengubah aliran yang masuk ke dalam sel dan yang keluar. Jumlah radikal bebas kronis yang berlebihan dalam tubuh menyebabkan kondisi yang disebut stres oksidatif yang dapat merusak sel dan menyebabkan penyakit kronis.

Sumber vitamin antioksidan

Terdapat banyak zat gizi maupun non-gizi yang dapat bertindak sebagai antioksidan, diantaranya adalah vitamin C, vitamin E, beta-karoten, dan karotenoid terkait lainnya, bersama dengan mineral seperti selenium dan mangan.

BACA JUGA: 12 Fungsi Vitamin A, Tidak Saja Baik untuk Mata dan Berikut Sumbernya

Mengenal vitamin antioksidan dan sumbernya

Sebagian besar vitamin antioksidan terkandung secara alami di dalam makanan yang memiliki peranan mencegah oksidasi atau berfungsi sebagai pertahanan alami terhadap lingkungan yang penuh dengan polusi.

Panduan gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI menganjurkan asupan vitamin A, E dan C untuk melawan oksidasi yang dapat menurunkan kondisi kesehatan tubuh.

  • Vitamin A membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan perlindungan terhadap infeksi.
  • Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang menetralkan radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Sedangkan vitamin C membantu pembentukan antibodi dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber pangan yang kaya akan antioksidan. Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan memiliki risiko lebih rendah terjangkit beberapa penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit degeneratif.

Studi ilmiah yang melibatkan lebih dari 100.000 orang telah menguji apakah suplemen antioksidan dapat membantu mencegah penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan katarak.

Molekul antioksidan telah terbukti melawan stres oksidatif dalam percobaan laboratorium menggunakan hewan uji coba. Namun, juga ada kekhawatiran bahwa mengkonsumsi suplemen antioksidan dalam dosis berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan.

BACA JUGA: Inilah Manfaat Kolagen untuk Kulit dapat Menghaluskan Kulit

Menjaga dosis konsumsi vitamin antikoksidan

Keamanan antioksidan yang berasal dari makanan belum menjadi hal yang membahayakan, namun untuk suplemen antioksidan dosis tinggi dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan dalam beberapa kasus. Sebagai contoh untuk dosis tinggi beta-karoten dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada perokok.

Selain itu untuk vitamin E dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kanker prostat dan stroke. Oleh karena itu, konsumsi suplemen antioksidan perlu diawali dengan konsultasi dengan dokter terkait dosis yang dianjurkan.

Suplemen antioksidan juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Misalnya, suplemen vitamin E dapat meningkatkan risiko pendarahan pada orang yang mengkonsumsi obat antikoagulan (“pengencer darah”).

Terdapat pula bukti yang bertentangan tentang efek mengkonsumsi suplemen antioksidan selama pengobatan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen dapat bermanfaat bagi penyembuhan kanker, tetapi penelitian lain menyarankan bahwa suplemen dapat berbahaya.

National Cancer Institute merekomendasikan bahwa penderita yang sedang dirawat harus berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengkonsumsi suplemen.

Studi klinis suplemen antioksidan

Sebagian besar studi klinis suplemen antioksidan belum menemukan bahwa suplemen tersebut memberikan manfaat kesehatan yang substansial. Para peneliti telah menyarankan beberapa alasan untuk ini, termasuk diantaranya:

  1. Efek kesehatan yang menguntungkan dari diet tinggi sayuran dan buah-buahan atau makanan kaya antioksidan lainnya sebenarnya dapat disebabkan oleh zat lain yang ada dalam makanan yang sama, faktor diet lain, atau pilihan gaya hidup lain daripada antioksidan.
  2. Efek dari dosis besar antioksidan yang digunakan dalam studi suplementasi mungkin berbeda dari jumlah antioksidan yang lebih kecil yang dikonsumsi dari makanan.
  3. Perbedaan komposisi kimia antioksidan dalam makanan dibandingkan dengan suplemen dapat mempengaruhi efek positifnya. Misalnya, delapan bentuk kimia vitamin E terdapat dalam makanan. Suplemen vitamin E, di sisi lain, biasanya hanya mencakup salah satu bentuk, yaitu alfa-tokoferol. Alfa-tokoferol juga telah digunakan di hampir semua penelitian tentang vitamin E.
  4. Untuk beberapa penyakit, antioksidan tertentu mungkin lebih efektif daripada yang telah diuji. Misalnya, untuk mencegah penyakit mata, antioksidan yang ada di mata, seperti lutein, mungkin lebih bermanfaat daripada yang tidak ditemukan di mata, seperti beta-karoten.
  5. Hubungan antara radikal bebas dan kesehatan mungkin lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.
  6. Suplemen antioksidan mungkin tidak diberikan dalam waktu yang cukup lama untuk mencegah penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular atau kanker, yang berkembang dalam waktu yang lama.
  7. Responden dalam uji klinis yang dibahas di atas adalah populasi umum atau orang-orang yang berisiko tinggi untuk penyakit tertentu, yang tidak selalu berada di bawah peningkatan stres oksidatif. Sementara itu, antioksidan dapat membantu mencegah penyakit pada orang yang mengalami peningkatan stres oksidatif.

Ringkasan

Jika sahabat sehat mengkonsumsi suplemen antioksidan, perlu diingat bahwa jangan menggantikan diet yang bergizi seimbang sehari-hari atau perawatan medis konvensional, maupun sebagai alasan untuk menunda menemui penyedia layanan kesehatan terkait masalah medis.

Saa mengalami degenerasi makula terkait usia, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan apakah suplemen yang digunakan sesuai untuk anda.

Jika sahabat sehat mempertimbangkan untuk mengkonsumsi suplemen antioksidan, pertama-tama dapatkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Ingatlah bahwa suplemen makanan dapat berinteraksi dengan obat-obatan atau suplemen lain dan mungkin mengandung bahan-bahan yang tidak tercantum pada label.

Jika sahabat sehat sedang hamil atau menyusui anak, atau jika mempertimbangkan untuk memberi anak suplemen makanan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Sampaikan kepada penyedia layanan kesehatan tentang kondisi kesehatan dan penanganan kesehatan yangs edang diikuti. Hal ini akan membantu memastikan perawatan yang terkoordinasi dan aman.

https://www.nccih.nih.gov/health/antioxidants-in-depth

Chew EY, Clemons TE, Agrón E, et al. Long-term outcomes of adding lutein/zeaxanthin and ω-3 fatty acids to the AREDS supplements on age-related macular degeneration progression: AREDS2 report 28. JAMA Ophthalmology. June 2, 2022. [Epub ahead of print].

Panduan Gizi Seimbang pada Masa Pandemi Covid-19. 2020. Kementerian Kesehatan RI.

 

Sumber gambar :

Sesa.id

pexels.com