Seiring dengan perkembangan zaman, inovasi banyak dialami pada berbagai aspek kehidupan. Tak terkecuali untuk urusan dapur. Kini ada banyak jenis penggorengan atau wajan yang beredar di pasaran. Salah satu yang banyak digemari adalah wajan keramik. Wajar saja karena secara tampilan sudah menarik mata ibu-ibu, apalagi mereka yang gemar memasak di dapur.
Warna-warna cantik memang menggoda wajan tersebut untuk dibeli. Keindahannya bisa menambah suasana dapur sedap dipandang mata. Namun, lebih dari itu, kelebihan wajan berbahan keramik juga dirasakan saat dipakai memasak. Menggoreng atau menumis makanan dengan wajan ini tidak membutuhkan minyak yang banyak. Menariknya, masakan tetap dapat matang secara merata.
Di sisi lain, wajan keramik yang tampak unggul ini memiliki kerentanan yang cukup serius. Oleh sebab itu, kalau pemiliknya tidak memperhatikan cara memasak dan perawatannya, maka bisa cepat rusak bahkan menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Untuk menghindari hal ini, lakukan poin-poin berikut agar semuanya tetap aman:
Daftar Isi
Hindari Peralatan Masak Berbahan Logam
Meskipun wajan ini tampak tebal, tetapi sebenarnya lapisan permukaannya sangat mudah mengelupas. Maka dari itu, harus cermat dalam memilih bahan spatula. Jangan gunakan spatula berbahan logam karena dapat menggores bagian pelindung wajan.
Sebaiknya memasak dengan spatula kayu, plastik, atau bahan silikon. Tekstur bahan-bahan ini halus dan menjaga bahan keramik. Satu lagi, jangan memotong masakan di dalam wajan dengan pisau karena bisa menimbulkan retakan atau lubang.
Gunakan Sedikit Minyak atau Mentega
Sifat keramik yang dapat menghantarkan panas secara merata membuat seseorang tak butuh banyak minyak saat memasak. Justru, sebaliknya, hindari penggunaan minyak yang terlalu banyak karena akan cepat menimbulkan gosong. Jangan juga menggunakan minyak zaitun extra-virgin karena akan menimbulkan lapisan karbon pada permukaan wajan.
Tuangkan saja sedikit minyak lalu ratakan ke seluruh permukaan bagian dalam wajan. Supaya proses memasak lebih aman dan hasilnya lebih nikmat, disarankan menggunakan mentega.
Bersihkan dengan Air Hangat dan Spons
Membersihkan wajan keramik tidak boleh asal. Selain akan merusak lapisan pelindung, keramik pun mudah retak dan bergores. Maka, gunakan air hangat untuk membilasnya lalu bersihkan kotoran dengan sabun dan spons yang lembut.
Apabila baru selesai memasak, wajan harus dibiarkan mendingin. Tidak boleh menyiram wajan yang masih panas atau dalam keadaan hangat dengan air keran. Risikonya adalah lapisan antilengket akan rusak akibat perubahan suhu yang ekstrem.
Jangan Gosok Permukaannya
Menghilangkan noda membandel menjadi tantangan tersendiri saat membersihkan perabotan masak. Kalau ada kotoran yang sulit hilang pada wajan ini, seseorang tidak boleh menggosoknya. Ambillah soda kue lalu taburkan di atas kotoran tersebut.
Soda kue ditaburkan dalam keadaan wajan yang basah. Setelah menutupi noda secara merata, diamkan selama 15-20 menit kemudian gosok dengan spons yang lembut. Bilas dengan air hangan, lalu keringkan dengan menggunakan tisu.
Taruh di Tempat Terpisah
Menyimpan wajan keramik dengan cara ditumpuk bukanlah ide yang bagus. Sebab, permukaan wajan bisa tergores akhirnya retak atau merusak lapisan pelindung. Baiknya wajan ini ditaruh dengan cara digantung.
Contoh cara penyimpanan lainnya adalah dengan diletakkan di atas lap atau serbet. Dengan begini, wajan aman jika disatukan dengan peralatan masak lainnya yang bukan berbahan keramik. Namun, pastikan wajan tidak bergesekan dan tertumpuk barang terlalu banyak.
Ternyata tidak mudah merawat wajan berbahan keramik. Selain itu, kalau tidak tahu cara memasaknya dengan benar justru akan menimbulkan risiko kesehatan. Supaya masak lebih tenang, seseorang bisa menggunakan wajan jenis lainnya yang tak kalah kualitasnya seperti yang ada di sini. Sebab, masak bukan hanya soal menghidangkan makanan yang enak saja, tetapi juga terjamin keamanannya.
Referensi: Grid.id
Gambar dari Greenpan.id