Metode memasak yang dikenal di Indonesia cukup beragam. Hampir semua metode memasak membutuhkan minyak sebagai bahan utama dalam mengolah makanan. Hanya saja, jenis minyak untuk memasak perlu disesuaikan dengan metode memasak.
Jika penggunakan pilihan minyak tepat, cita rasa dan aroma masakan akan lebih lezat. Selain itu, setiap jenis minyak membawa nutrisi dan gizi tertentu. Pilihan metode memasak yang tetap akan menjaga kandungan nutrisi minyak tetap utuh.
Sahabat sehat, mari simak 5 metode memasak berikut dan pilihan minyak goreng yang tepat!
Daftar Isi
1. Sauteing
Sauteing adalah teknik memasak dengan sedikit minyak pada suhu panas tinggi, biasa kita kenal dengan menumis. Bahan makanan perlu dipotong kecil atau tipis agar lebih mudah matang. Masakan ditumis sebentar hingga warna bahan makanan kekuningan atau kecokelatan. Sauteing bisanya menggunakan wajan yang cenderung datar.
Minyak zaitun jenis pomace, pure atau classic adalah pilihan jenis minyak untuk memasak dengan metode sauteing. Selain minyak zaitun, minyak canola dan biji bunga matahari juga cocok untuk sauteing.
2. Deep Frying
Teknik memasak deep frying dikenal juga dengan menggoreng menggunakan banyak minyak dalam suhu panas. Contohnya untuk membuat fried chicken. Menggunakan teknik deep frying perlu jenis minyak untuk memasak yang punya titik didih tinggi.
Minyak goreng berbahan dasar kelapa sawit (palm oil) atau minyak kelapa (coconut cooking oil) adalah pilihan tepat untuk deep frying. Pilihan minyak nabati lain untuk deep frying adalah extra light olive oil, minyak sehat yang punya titik didih tinggi.
3. Stir frying
Stir frying agak mirip dengan sauteing, tapi stir frying lebih banyak menggunakan minyak. Metode memasak stir frying biasanya digunakan dalam olahan chinese food. Tujuan stir frying adalah mengeluarkan aroma khas dari bahan makanan yang dipadukan dengan beragam bumbu pilihan. Jenis wajan wok biasa digunakan dalam stir frying.
Minyak zaitun, minyak wijen, minyak biji bunga matahari dan minyak kedelai, adalah jenis minyak untuk memasak stir frying.
4. Pan frying
Pan frying adalah metode memasak dengan sedikit minyak, hanya untuk melumasi bahan makanan yang dimasak. Perbedaan sauteing dan pan frying adalah cara penyajian bahan makanan. Sauteing memotong bahan makanan kecil dan tipis. Sedangkan, pan frying menggunakan bahan makanan ukuran sedang hingga besar.
Contoh makanan yang diolah dengan pan frying adalah beef steak dan burger. Minyak kelapa, minyak zaitun, margarin dan butter dapat digunakan sebagai jenis minyak untuk memasak pan frying.
5. Shallow frying
Shallow frying kemungkinan adalah metode memasak dengan minyak yang sering Sahabat sehat lakukan di dapur. Perbedaan dengan deep frying adalah dari jumlah minyak yang digunakan. Deep frying cenderung menggunakan minyak lebih banyak, hingga merendam bahan makanan. Sedangkan, shallow frying cukup gunakan minyak sepertiga atau setengah bagian bahan makanan yang digoreng.
Hampir semua minyak nabati yang punya titik didih cukup tinggi bisa digunakan untuk shallow frying. Sahabat sehat bisa gunakan minyak kelapa sawit, minyak kelapa atau minyak canola untuk shallow frying. Shallow frying digunakan untuk menggoreng daging, ikan, tempe goreng, perkedel, dan olahan gorengan lainnya.
Itulah 5 metode memasak dengan minyak dan pilihan jenis minyak yang tepat. Sahabat sehat, pilihan minyak untuk memasak bisa disesuaikan dengan kebutuhan memasak dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Minyak nabati cenderung lebih rendah kolesterol dan kaya cita rasa dibanding minyak hewani. Sahabat sehat bisa menemukan pilihan minyak yang tepat untuk memasak di sini.
Referensi : Sehatq
Photo by RF._.studio from Pexels