Peran panci sebagai alat dapur memproses makanan, membuat panci sangat dibutuhkan keberadaannya. Menjadi alat utama memasak, panci banyak dimodifikasi guna memaksimalkan hasil makanan. Fakta tersebut diperkuat semenjak varian panci anti lengket beredar di pasaran.
Seiring berjalannya waktu, kelebihan anti lengket rupanya ditopang oleh beberapa bahan kimia yang justru berbahaya bagi tubuh. Panci sangat kontak erat dengan masakan, itulah mengapa konsumen wajib cerdas mengenal jenis racun pada panci agar terhindar dari ancaman bebrbagai penyakit.
Penelitian para pakar menunjukkan bahwa terdapat beberapa jenis senyawa kimia terdeteksi dalam peralatan masak seperti panci anti lengket. Hal itu diperkuat hasil positif setelah dilakukan sampling darah pada penderita yang menggunakan wajan anti lengket
Daftar Isi
Mengenal Jenis Racun Pada Panci
Cukup menakutkan bila panci yang kita gunakan sehari-hari ternyata menyimpan zat kimia beracun bagi tubuh. Tentunya hal itu berbahaya pada penggunaan jangka panjang, Yuk! kita mengenal jenis racun pada panci berikut ini:
Perfluorooctanoic acid (PFOA)
Jenis racun pertama penyebab munculnya karsinogen bagi manusia ialah PFOA atau perfluorooctanoic acid. PFOA merupakan asam karboksilat perfluorinasi yang disematkan sebagai pelapis material bahan mental untuk memberikan efek anti-lengket. Padahal, efek samping dari penggunaan PFOA sangat besar mengancam kesehatan.
Kadar PFOA tinggi umumnya ditemukan pada orang yang rutin terpapar zat kimia tersebut, seperti pekerja di produsen produk berbahan PFOA, air minum yang tercemar PFOA, hingga perawatan anti noda pun mengandung PFOA.
Meskipun dalam konsentrasi kecil, bila terpapar terus-menerus bukan tak mungkin mengalami gangguan kesehatan. Perfluorooctanoic acid menyebabkan kerusakan hati, gangguan tiroid, kolitis ulseratif, perubahan kadar kolesterol, perubahan tekanan darah drastis, hingga kanker testis dan ginjal.
Politetrafluoroetilena (PTFE)
PTFE merupakan kelompok polimer sintetis yakni fluoropolymer tetrafluoroetilena dengan nama dagang teflon. Diciptakan pada tahun 1938 dan dikomersilkan tahun 1946, teflon berbahan PTFE laris manis dipasaran karena keunggulan dan tampilan lebih menarik dibandingkan panci atau wajan kala itu. Meskipun sarat keunggulan anti lengket, ternyata uap panas teflon PTFE menyebabkan terjadinya kasus gangguan pernapasan akut pada manusia.
Sejak saat itu, penggunaan PTFE mulai dibatasi dan beberapa produsen panci tersebut melakukan penarikan produk yang telah beredar. Sayangnya, penarikan belum optimal dan buktinya masih dapat kita temukan teflon jenis ini di pasaran. Hal itu jadi alasan kuat pentingnya mengenal jenis racun pada panci agar terhindar dari produk alat masak berbahaya.
Bromin
Selanjutnya zat kimia bromin tergolong dalam keluarga halogen ini disinyalir memiliki ketahanan pada api atau suhu tinggi. Oleh sebab itu, bromin dicampurkan bersama material panci lain untuk meningkatkan efektifitas memasak. Padahal, bromin sangat korosif pada jaringan sel manusia, uap yang ditimbulkan pun menyebabkan gangguan penglihatan dan pernapasan.
Polyfluoroalkyl Sulfonate (PFAS)
Mengenal jenis racun pada panci selanjutnya adalah penggunaan perfluoroalkyl sulfonate. Sifatnya hydrophobic (anti air) dan oleophobic (anti minyak) digait oleh teflon sebagai pelapis material untuk mendapatkan efek anti lengket. Paparan PFAS bila masuk ke tubuh mansia menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti gangguan kelenjar tiroid dan kanker.
Disebut “forever chemicals”, artinya PFAS sangat sulit diuraikan selama berpuluh-puluh tahun. Bayangkan saja bila terus digunakan dan mencemari lingkungan, kesehatan makhluk hidup akan terancam di kemudian hari.
Selamat! kini Sahabat sehat telah mengenal jenis racun pada panci. Jangan tunggu efek samping berbahaya, segeralah ganti panci di rumah dengan yang lebih aman dan sehat berikut ini!
Photo by Geraud pfeiffer from Pexels