Halo Sahabat Sehat! Sehat dengan daya tahan tubuh terjaga merupakan keinginan semua orang. Pemenuhan zat gizi tubuh merupakan syarat utamanya. Vitamin D3 yang bagus tentu akan sangat baik dalam menjaga imunitas tubuh. Vitamin yang sedang marak di masyarakat karena khasiatnya sebagai peningkat imunitas serta membantu pengobatan dan mempercepat pemulihan penderita covid-19 adalah vitamin D3.
Tak hanya itu, vitamin D3 juga memiliki segudang manfaat bagi tubuh. Apakah Sahabat Sehat sudah memahami manfaat jelas dari vitamin D3 tersebut? Apa yang terjadi jika kekurangan vitamin D3? Dan apakah suplemen vitamin D3 bisa membantu? Yuk simak fakta dan tips sehat memenuhi vitamin D3 dengan suplemen agar tidak keliru dan terhindar dari efek samping.
Daftar Isi
Jenis Vitamin D
Vitamin D dibagi menjadi dua jenis berdasarkan strukturnya yakni
- vitamin D2 (ergokalsiferol)
- Vitamin D3 (kolekalsiferol)
Dilansir dari Healthline, vitamin D3 lebih efektif dalam meningkatkan level vitamin D dalam darah dibandingkan vitamin D2.
Vitamin D2 hanya terdapat pada tumbuhan seperti jamur sedangkan vitamin D3 dapat dipenuhi melalui paparan sinar matahari ataupun dari asupan makanan seperti ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, hati sapi hingga kuning telur dan dari suplementasi vitamin D3.
DAPATKAN SUPLEMEN KESEHATAN DISINI!
Manfaat Vitamin D3 Terhadap Imunitas Tubuh
Vitamin D memainkan peran penting dalam fungsi kekebalan tubuh. Dikutip dari penelitian Martens et al. (2020) ditemukan bahwa terdapat reseptor vitamin D pada hampir semua sel sistem kekebalan dan dapat secara langsung berinteraksi dengan sel-sel kekebalan termasuk sel-T dan makrofag yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi.
Vitamin D juga dapat memodulasi sistem imun dengan mekanisme penghambatan pengeluaran sitokin proinflamasi dan meningkatkan sitokin yang bersifat antiinflamasi dan imunoregulasi.
Keduanya memiliki peran penting untuk aktivasi pertahanan imunitas tubuh. Kaitannya dengan Covid-19, vitamin D dapat berinteraksi dengan reseptor masuknya virus
corona yakni protein Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE-2) sehingga meminimalisir respon inflamasi terhadap infeksi Covid-19. Dikonfirmasi oleh penelitian Panfili et al. (2021) yang dipublikasi dalam Journal of Endocrinological Investigation bahwa suplementasi vitamin D kemungkinan berperan dalam pencegahan dan/atau pengobatan penyakit infeksi covid-19.
Dikarenakan vitamin D dapat memodulasi respons imun terhadap virus baik pada populasi orang dewasa maupun anak-anak. Diketahui juga bahwa kadar vitamin D yang rendah akan meningkatkan risiko penyakit pernafasan.
Penurunan fungsi paru-paru dan penurunan kemampuan tubuh melawan infeksi pernafasan, sehingga pemenuhan vitamin D dalam rangka pencegahan dan pengobatan Covid-19 menjadi sangat penting. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penurunan imunitas dan meningkatkan risiko untuk mengalami penyakit akibat infeksi.
Tips Memilih Vitamin D3 yang Bagus
Vitamin D khususnya vitamin D3 memiliki andil yang besar terhadap imunitas. Oleh karenanya Sahabat Sehat perlu memenuhi kebutuhan vitamin D yang direkomendasikan agar tubuh dapat menunjang sistem kekebalan dengan optimal.
Pemenuhan kebutuhan vitamin D sebaiknya didapatkan dari paparan sinar matahari ataupun asupan makanan sumber vitamin D. Namun jika sulit untuk mendapatkan vitamin D yang cukup setiap harinya melalui paparan sinar matahari dan makanan saja, mengonsumsi suplemen vitamin D3 dapat membantu.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsumsi suplemen vitamin D3 karena dampak toksisitas jika terlalu berlebihan dalam konsumsinya.
Berikut ini 5 cara memenuhi vitamin D3 dari suplemen yang bisa Sahabat Sehat terapkan agar tidak terkena efek samping.
1. Mengonsultasikan Kebutuhan Vitamin D3
Jalan pertama yang harus Sahabat Sehat lakukan adalah mengonsultasikan kebutuhan vitamin D3 kepada dokter. Dengan konsultasi, dosis suplemen yang diberikan akan tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh.
2. Memperhatikan Kebutuhan dan Dosis Vitamin D3
Satuan yang digunakan untuk menunjukkan jumlah kandungan vitamin D biasanya adalah IU (International Unit) atau satuan berupa µg (mikrogram). Menurut AKG (Angka Kecukupan Gizi) sesuai dengan Permenkes RI nomor 28 tahun 2019 dosis vitamin D yang dibutuhkan oleh bayi usia 0-12 bulan adalah 10 µg (400 IU), usia 1-64 tahun 15 µg (600 IU) dan meningkat lagi pada usia di atas 64 tahun menjadi 20 µg (800 IU).
Dikutip dari National Institute of Health untuk mempertahankan kadar serum vitamin D (25(OH)D) normal yakni 75 nmol/L (30 ng/mL), usia dewasa membutuhkan setidaknya 37,5 hingga 50 µg (1.500-2.000 IU)/hari vitamin D3 tambahan dan untuk anak-anak serta remaja mungkin membutuhkan setidaknya 25 µg (1.000 IU)/harinya.
Dalam bentuk preventif mengurangi risiko terkena infeksi, sejumlah penelitian dalam National Health of Medicine batas aman mengonsumsi suplemen vitamin D3 adalah hingga hingga 1.000 µg (4.000 IU).
Jumlah dosis vitamin D3 yang harus diberikan memang masih menimbulkan banyak spekulasi karena banyaknya kondisi yang perlu disesuaikan untuk menentukan dosis tepat.
Jadi bagi Sahabat Sehat yang ingin mengonsumsi suplemen vitamin D3 jangan lupa untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu agar mendapat dosis yang tepat.
3. Memilih Produk Vitamin D3 Berkualitas
Oleh karena kondisi pandemi covid-19, banyak orang yang mencari produk vitamin untuk meningkatkan imunitas. Hal ini menyebabkan tingginya kemungkinan oknum yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk memalsukan suplemen dan menyalahi ketentuan perizinan vitamin dan suplemen yang legal.
Terlebih dengan kemudahan membeli secara online, para oknum akan lebih mudah memasarkan suplemen palsu. Laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Juli 2020, merilis bahwa ada sekitar 23 produk vitamin dan suplemen yang dipalsukan.
Oleh karena itu dalam pemilihan produk vitamin D3 Sahabat Sehat harus selektif. Sahabat Sehat bisa memeriksa apakah produk tersebut telah terdaftar di BPOM. Tak jarang beberapa merek yang telah terdaftar di BPOM pun dipalsukan.
4. Perhatikan Ciri Ciri Suplemen Vitamin D3
Beberapa ciri-ciri suplemen vitamin D3 yang aman dan berkualitas adalah pada bagian kemasan, tanggal kadaluarsa dan kode produksi suplemen asli biasanya tercap pada bagian botol, bukan pada label.
Kemudian label suplemen yang asli akan terlihat lebih jelas tidak buram dan tidak kusam. Beberapa produk juga dilengkapi barcode untuk mengecek keaslian produk.
Selanjutnya adalah harga, sahabat Sehat perlu waspada dengan iming-iming promo atau cuci gudang karena beberapa oknum memanfaatkannya untuk memasarkan produknya dengan harga miring agar laku di pasaran. Untuk lebih aman belilah produk suplemen ke toko atau e-commers yang dapat dipercaya.
5. Baca Label Produk
Dalam konsumsi vitamin D3, Sahabat Sehat harus selalu memperhatikan label produk ya. Dalam kemasan produk umumnya akan mencantumkan rekomendasi dosis penggunaannya.
Selain itu, sahabat sehat juga dapat melihat bahan yang terkandung pada suplemen vitamin D3, manfaat, efek samping hingga tanggal kadaluarsa. Informasi tersebut dapat Sahabat Sehat cermati agar suplemen vitamin D3 yang dikonsumsi memberikan manfaat yang diinginkan.
Perlu diketahui suplemen vitamin D3 yang bagus seharusnya ditujukan untuk menangani masalah spesifik dengan tidak menjanjikan hasil dan khasiat yang berlebihan. Jadi Sahabat Sehat jangan mudah tergoda dengan produk suplemen yang mengklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan keluhan secara instan dan berlebihan ya!
Dari uraian tersebut ternyata vitamin D3 dapat berperan penting dalam menjaga imunitas. Namun karena kesadaran masyarakat yang semakin meningkat akan kesehatan. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memburu suplemen vitamin D3.
Tujuaanya untuk menjaga daya tahan tubuh namun tidak selektif dalam pemilihannya. Jika bingung mencari suplemen vitamin D3 yang aman dan terpercaya, Sahabat Sehat bisa langsung mengunjungi laman ini ya!
Martens, Pieter-jan, Conny Gysemans, Annemieke Verstuyf, dan Chantal Mathieu. 2020. “Vitamin D’s Effect on Immune Function.” Nutrients 12(1248):1–22. doi: doi:10.3390/nu12051248.
Panfili, F. M., M. Roversi, P. D’Argenio, P. Rossi, M. Cappa, dan D. Fintini. 2021. “Possible role of vitamin D in Covid-19 infection in pediatric population.” Journal of Endocrinological Investigation 44(1):27–35. doi: 10.1007/s40618-020-01327-0.
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/#en11
Sumber gambar:
freepik.com
sesa.id