Kanker otak meliputi sekitar 85-90% dari seluruh kanker susunan saraf pusat. Angka mortalitas untuk kanker adalah 4.25 per 100.000 penduduk per tahun. Angka mortalitas yang lebih tinggi terdapat pada pria.
Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel di otak yang berkembang biak dengan cara yang tidak normal dan tidak terkendali. Berdasarkan seberapa cepat pertumbuhan dan seberapa besar kemungkinannya untuk tumbuh kembali setelah perawatan. Tumor grade 1 dan 2 adalah grade rendah, sementara itu tumor grade 3 dan 4 adalah grade tinggi.
DAPATKAN SUMBER MAKANAN SEHAT CEGAH KANKER SESA.ID
Daftar Isi
Jenis Tumor Otak
Terdapat dua (2) jenis utama tumor otak:
- Tumor otak non-kanker (jinak) – tingkat rendah (tingkat 1 atau 2), yang berarti tumbuh perlahan dan kecil kemungkinannya untuk kembali setelah perawatan. Jenis tumor ini tidak mungkin menyebar. Jenis yang umum terdiri dari meningioma, neuroma, tumor hipofisis dan kraniofaringioma.
- Tumor otak kanker (ganas) – tingkat tinggi (tingkat 3 atau 4) dan baik mulai di otak (tumor primer) atau menyebar ke otak dari tempat lain (tumor sekunder); memiliki kemungkinan untuk tumbuh kembali setelah perawatan. Jenis yang umum termasuk astrositoma, oligodendroglioma, glioblastoma, dan glioma campuran.
Dari seluruh tumor primer susunan saraf pusat, astrositoma anaplastik dan glioblastoma multiforme (GBM) meliputi sekitar 38% dari jumlah keseluruhan, dan meningioma dan tumor mesenkim lainnya 27%. Sisanya terdiri dari tumor otak primer yang bervariasi, meliputi tumor hipofisis, schwannoma, limfoma SSP, oligodendroglioma, ependimoma, astrositoma derajat rendah, dan meduloblastoma.
BACA JUGA: 9 Fakta Ciri Ciri Kanker Payudara Pada Stadium Awal
Faktor Penyebab Resiko Kanker
Faktor risiko kanker adalah berbagai penyebab yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Namun, jika sahabat sehat memiliki faktor risiko tersebut tidak berarti akan terkena kanker. Risiko terkena kanker tergantung pada banyak hal termasuk usia, genetik, gaya hidup, dan faktor lingkungan. Beberapa penyebab yang dapat meningkatkan risiko kanker otak antara lain:
Usia
Risiko terkena tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia (kebanyakan tumor otak terjadi pada orang dewasa yang lebih tua berusia 85 hingga 89 tahun), meskipun beberapa jenis tumor otak lebih sering terjadi pada anak-anak.
Radiasi
Paparan radiasi menyumbang sejumlah kecil tumor otak. Beberapa jenis tumor otak lebih sering terjadi pada orang yang telah menjalani radioterapi, CT scan, atau rontgen kepala. Meskipun demikian, risiko radiasi dari pemindaian medis sangat rendah. Dokter dan dokter gigi akan menjaga paparan radiasi serendah mungkin. Rontgen dan CT scan hanya akan dilakukan jika memang diperlukan.
Riwayat keluarga dan kondisi genetik
Beberapa kondisi genetik diketahui meningkatkan risiko terkena tumor otak, termasuk tuberous sclerosis, neurofibromatosis tipe 1, neurofibromatosis tipe 2 dan sindrom Turner. Risiko lebih tinggi untuk terkena kanker jika memiliki kerabat dekat yang menderita tumor otak. Kerabat dekat yang dimaksud adalah orang tua, saudara kandung atau anak. Sebagian kecil tumor otak terkait dengan kondisi genetik yang diketahui. Orang yang memiliki salah satu dari sindrom langka ini memiliki peningkatan risiko terkena tumor otak.
Overweight atau obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat meningkatkan risiko mengalami kanker, termasuk jenis tumor otak yang disebut meningioma. Menjaga berat badan yang sehat dengan tetap aktif secara fisik dan makan makanan yang sehat dan seimbang merupakan salah satu upaya agar terhindar dari kanker otak. Cara pengolahan dengan cara digoreng dapat meingkatkan risiko kanker karena tinggi lemak.
Paparan kebisingan saat kerja
Paparan kebisingan saat kerja belum terbukti menjadi faktor resiko walaupun beberapa penelitian epidemiologi lain sudah menyebutkan ada keterkaitan. Resiko akibat paparan frekuensi radio pada penggunaan ponsel masih menjadi kontroversi.
Mengurangi Resiko Kanker Secara Umum
Terdapat beberapa cara untuk dapat mengurangi risiko kanker secara umum, yaitu:
- Berhenti merokok dapat mengurangi risiko kanker
- Menjaga berat badan yang sehat dapat mengurangi risiko 13 jenis kanker.
- Berjemur di bawah sinar matahari dapat mengurangi risiko kanker kulit melanoma.
- Konsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang yang sehat dapat memainkan peran penting dalam mengurangi risiko kanker. Sayuran dan buah, terutama yang berwarna, mengandung berbagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kanker.
- Tidak mengkonsumsi alkohol. Semakin sedikit alkohol yang Anda minum, semakin menurunkan risiko kanker.
- Berolahraga atau menjadi lebih aktif dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko kanker.
Tindakan Awal
Sahabat sehat dapat menemui dokter umum jika memiliki gejala seperti: sakit kepala; kejang; terus-menerus merasa mual, muntah dan mengantuk; terjadi perubahan mental atau perilaku, seperti masalah ingatan atau perubahan kepribadian; kelemahan progresif atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh; dan masalah penglihatan atau bicara.
Terlebih jika merasakan sakit kepala yang terasa berbeda dari jenis sakit kepala yang biasa dialami, atau jika sakit kepala semakin parah. Jika dokter umum tidak dapat mengidentifikasi penyebab yang dari gejala Anda, anda akan dirujuk ke dokter yang memiliki spesialisasi dalam otak dan sistem saraf (ahli saraf) untuk penilaian dan tes lebih lanjut, seperti pemindaian otak.
Jika dicurigai terjadi tumor otak, dokter dapat memeriksa fungsi bagian-bagian otak dengan memeriksa refleks tubuh, kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi, kemampuan untuk merasakan tusukan jarum dan kemampuan membedakan antara panas dan dingin.
Opthalmoscope digunakan untuk melihat saraf optik yang mungkin menonjol jika tekanan di tengkorak meningkat, misalnya oleh tumor.
BACA JUGA: Makanan Sehat Adalah dan Pedoman Gizi Seimbang Menurut Ahli Gizi
Tes Diagnosis Kanker Otak
Tes utama untuk diagnosis kanker otak meliputi:
CT scan
Sebuah Pemindaian CT (computerized tomography) menggunakan sinar-x untuk mengambil banyak gambar bagian dalam tubuh.
MRI
MRI (magnetic resonance imaging) scan menggunakan komputer dan magnet yang kuat untuk membuat gambar penampang tubuh.
MRS
Pemindaian MRS (magnetic resonance spectroscopy) mencari perubahan susunan kimiawi otak dan dapat dilakukan bersamaan dengan MRI.
PET
Pemindaian PET (positron emission tomography) menyuntikkan sejumlah kecil larutan radioaktif untuk memunculkan sel kanker karena mereka menyerap larutan lebih cepat daripada sel normal.
SPECT (tomografi terkomputerisasi emisi proton tunggal)
Pemindaian CT (SPECT) emisi foton tunggal mengambil gambar tiga dimensi dari aliran darah di otak dan area dengan aliran darah yang lebih tinggi seperti tumor yang akan lebih terang pada pemindaian.
Pungsi lumbar (Lumbar Puncture)
Pungsi lumbar (juga dikenal sebagai spinal tap) menggunakan jarum untuk mengumpulkan cairan serebrospinal yang akan dikirim ke laboratorium untuk menguji sel kanker.
Hal yang harus diketahui setelah diagnosa
Jika terdiagnosis kanker otak, anda mungkin merasa kaget, kesal, cemas, atau bingung sebagai respon normal tubuh. Diagnosis kanker otak mempengaruhi psikologis setiap orang secara berbeda.
Dokter spesialis akan mengatur tim untuk merencanakan perawatan yang akan didasarkan pada beberapa faktor termasuk jenis, ukuran, lokasi dan susunan genetik kanker, serta faktor lain seperti usia, kesehatan umum, jenis gejala yang dimiliki dan kebutuhan serta preferensi.
Tumor otak dapat diobati dengan operasi, terapi radiasi, kemoterapi atau terapi steroid, atau kombinasi dari perawatan tersebut. Beberapa tumor dapat diangkat seluruhnya dengan pembedahan (kraniotomi). Radioterapi pasca operasi berpeluang meningkatkan kelangsungan hidup.
Jika tumor tidak dapat diangkat, tujuan pengobatan adalah untuk memperlambat pertumbuhan dan meredakan gejala dengan mengecilkan tumor dan pembengkakan di sekitarnya.
Berdasarkan hasil MRI, CT scan, dan tes lainnya, dokter akan menginformasikan stadium kanker yang diidap pasien. Staging menggambarkan ukuran kanker dan seberapa jauh telah menyebar di luar otak.
Tumor otak biasanya dinilai pada skala 1 sampai 4, berdasarkan seberapa cepat pertumbuhannya dan kemampuan untuk menyerang jaringan di dekatnya. Tingkat 1 dan 2 adalah level yang paling lambat tumbuh dan disebut tumor tingkat rendah; sementara tingkat 4 adalah yang level yang paling cepat berkembang.
Pasien kanker otak seringkali memerlukan obat anti kejang yang memiliki interaksi dengan vitamin dan mineral, yaitu vitamin D, K, asam folat, dan kalsium, yang dapat menyebabkan gangguan mineralisasi tulang dan osteoporosis serta gangguan profil lipid.
Pasien harus mendapatkan suplementasi vitamin dan mineral tersebut, misalnya pada pasien yang mendapat fenitoin, disarankan pemberian asam folat sebesar 1 mg/hari.
Perlu diperhatikan bahwa kalsium dapat menurunkan bioavailabilitas fenitoin, sehingga suplementasi harus diberikan dua jam sebelum atau setelah pemberian fenitoin.
Zat Gizi Spesifik yang Diperlukan Pasien Kanker Otak
Pasien kanker otak memerlukan beberapa zat gizi spesifik, antara lain sebagai berikut:
1. Branched-chain Amino Acids (BCAA)
BCAA merupakan kumpulan tiga asam amino esensial yang memiliki struktur berupa rantai cabang; yaitu leusin, isoleusin, dan valin.
BCAA merupakan regulator sintesis dan degradasi protein, sekaligus merupakan prekursor sumber energi kunci untuk jaringan otot, dengan berperan sebagai prekursor sintesis glutamin dan alanin.
Oksidasi BCAA merupakan proses yang penting untuk menyediakan energi bagi otot, dan berfungsi sebagai mekanisme kompensasi atas konsumsi energi yang tinggi untuk mengimbangi imbang protein yang negatif akibat proses inflamasi kronis akibat kanker.
Bahan makanan sumber BCAA yaitu putih telur, protein hewani, kacang kedelai.
2. Omega-3 fatty acids (asam lemak omega-3)
Asam lemak omega-3 dapat mendorong produksi prostaglandin PGE3 dan leukotriene LTE5, sehingga kondisi imunitas pasien membaik dan respons inflamasi akan berkurang. Bahan makanan sumber Omega-3 fatty acids yaitu minyak dari ikan laut dan suplemen yang mengandung Omega-3.
Dalam beberapa kasus kanker otak, tim medis akan menyampaikan mengenai perawatan paliatif. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi gejala kanker.
Selain memperlambat penyebaran kanker otak, pengobatan paliatif dapat menghilangkan rasa sakit dan membantu mengelola gejala lainnya. Perawatan mungkin termasuk radioterapi, kemoterapi atau terapi obat lainnya.
Tim Perawatan Kanker Otak
Tim perawatan kanker otak terdiri dari sejumlah tenaga profesional kesehatan yang berbeda, seperti:
- Dokter Umum- menjaga kesehatan umum dan berkolaborasi dengan spesialis untuk mengoordinasikan perawatan.
- Ahli saraf- mendiagnosis dan mengobati penyakit otak dan sistem saraf.
- Ahli bedah saraf- melakukan tindakan operasi untuk mengobati penyakit otak dan cedera.
- Perawat kanker- membantu perawatan dan memberikan informasi dan dukungan selama perawatan.
- Ahli onkologi medis- meresepkan dan mengoordinasikan jalannya kemoterapi.
- Ahli onkologi radiasi- meresepkan dan mengoordinasikan pengobatan terapi radiasi.
- Profesional kesehatan lainnya.
Prognosis adalah hasil yang diharapkan dari suatu penyakit. Prognosis individu tergantung pada jenis dan stadium kanker, serta usia dan kesehatan umum pada saat diagnosis.
Tumor jinak yang dapat diangkat seluruhnya memiliki kemungkinan besar akan sembuh. Sementara itu untuk tumor ganas, hasil tergantung pada seberapa lambat atau cepat tumor berkembang dan merespon pengobatan.
- https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/brain-cancer
- https://www.nhs.uk/conditions/brain-tumours/
- https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/brain-tumours/risks-causes
- http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKOtak.pdf
Sumber Gambar :
- Sesa.id
- pexels.com