fbpx
Skip to content
Home » Blog » Kenali Perbedaan Olahan Kedelai Non-GMO dan GMO

Kenali Perbedaan Olahan Kedelai Non-GMO dan GMO

perbedaan kedelai non-gmo dan gmo

Tahu dan tempe bukan hanya sebatas bahan makanan yang enak dan dapat mengenyangkan. Di balik kelezatannya, ada segudang manfaat di dalamnya. Hal ini dikarenakan tahu dan tempe berbahan dasar kacang kedelai yang kaya akan gizi. Tahu dan tempe sudah dikenal sebagai salah satu sumber protein.

Selain itu, tahu dan tempe juga mengandung banyak nutrisi seperti vitamin, mineral, asam lemak tak jenuh, serat pangan, isoflavon dan sebagainya.

Namun, belakangan ini banyak beredar berita mengenai olahan tempe dan tahu GMO. Lantas apa bedanya dengan tempe dan tahu Non-GMO? Adakah bahayanya bagi kesehatan? Simak penjelasannya di sini!

Mengenal Genetic Modified Organism (GMO)

Organisme hasil rekayasa genetika (GMO) dapat didefinisikan sebagai organisme (yaitu tumbuhan, hewan atau mikroorganisme) dimana bahan genetik (DNA) telah diubah dengan cara yang tidak terjadi secara alami dengan perkawinan dan / atau rekombinasi alami.

Makanan transgenik dikembangkan – dan dipasarkan – karena ada beberapa keuntungan yang dirasakan baik oleh produsen maupun konsumen dari makanan ini.

Ini dimaksudkan untuk diterjemahkan ke dalam produk dengan harga lebih rendah, manfaat lebih besar (dalam hal daya tahan atau nilai gizi) atau keduanya.

Efek Konsumsi Makanan GMO

tiga isu utama yang diperdebatkan adalah potensi untuk memancing reaksi alergi (alergi), transfer gen dan penyimpangan. Protokol untuk pengujian makanan GMO telah dievaluasi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan WHO.

Transfer gen dari makanan GMO ke sel tubuh atau bakteri di saluran cerna akan menimbulkan kekhawatiran jika materi genetik yang ditransfer mempengaruhi kesehatan manusia.

Ini akan sangat relevan jika gen resistensi antibiotik, berpindah ke individu yang mengkonsumsi makanan tersebut.Meskipun kemungkinan transfer rendah, penggunaan teknologi transfer gen yang tidak melibatkan gen resistensi antibiotik diharuskan oleh FAO dan WHO.

Perbedaan Kedelai Non-GMO dan GMO

Umumnya kedelai menjadi produk impor dari Brazil dan Amerika Serikat. Kedelai impor itu rata-rata ditanam dengan cara GMO. Karenanya memiliki ukuran yang lebih besar dibanding kedelai lokal non GMO. Tempe dan tahu yang merupakan produk olahan kedelai GMO memiliki rasa yang berbeda dibanding kedelai lokal non GMO.

Selain itu, proses fermentasi memakan waktu yang sama, rasanya beda. Rasa kacang kedelai dan kacang merah lokal lebih gurih dan segar. Kedelai lokal non GMO punya tampilan yang lebih bersih dan tak mudah pecah saat diolah menjadi tempe. Hanya saja, harga kedelai lokal memang lebih mahal dibanding kedelai impor.

Umumnya, olahan kedelai yang sering dikonsumsi adalah tahu dan tempe. Tempe dengan bahan baku kedelai impor yang biasanya GMO atau transgenik berpotensi menyebabkan kanker, alergi dan lainnya karena mengandung karsigonen (penyebab kanker) yang tinggi. Tak sampai disitu, tempe yang dibuat dari kedelai lokal non GMO atau non transgenik memiliki kandungan protein sangat tinggi sehingga baik untuk tubuh.

Nah, setelah mengetahui tentang makanan non-GMO, efeknya bagi tubuh, dan apa perbedaan kedelai GMO dan non-GMO, mari lebih teliti dalam mengonsumsi makanan olahan kedelai untuk keluarga. Lengkapi kebutuhan #SehatSekarang -mu bersama sesa.id dengan beragam produk non-GMO yang pasti organik dan sehat untuk tubuh!

Photo by cottonbro from Pexels
________

Visi SESA adalah membantu banyak orang mencintai diri, dengan cara memenuhi semua hal yang dibutuhkan tubuh agar selalu sehat. Nutrisi seimbang, tidur cukup, gaya hidup natural, hidup berenergi dan pikiran yang baik. SESA menseleksi berbagai produk dari bahan makanan, minuman, perawatan wajah hingga produk elektronik yang akan membuat Sahabat Sehat #SehatBeneran. Belanja online sayur, buah dan produk organik lainnya di SESA Indonesia.